SIMULASI PENGARUH SUDUT DATANG MEDAN MAGNET LUAR TERHADAP BENTUK KURVA HISTERISIS PERMALLOY (NiFe) FEROMAGNETIK
Abstract
Sensor magnetik merupakan sel memori magnetik yang menjadi inti pada
media penyimpanan, mengatur pembacaan dan perekaman data. Salah satu media
penyimpanan yang menggunakan sensor magnetik adalah MRAM dengan jenis
sensor magnetoresistif. Kelemahan pada sensor magnetoresistif adalah kesalahan
pembacaan dan perekaman data yang berasal dari lapisan kemiringan bahan yang
menyebabkan sensor tidak bekerja secara maksimal. Salah satu contoh material
magnetik yang digunakan sebagai bahan kajian pembuatan sensor magnetoresistif
adalah bahan permalloy Ni80Fe20. Bahan permalloy mempunyai arah magnetisasi
tunggal dan merespon perubahan medan magnet luar yang diakibatkan oleh
perubahan arus dengan cepat.
Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi sudut datang
medan magnet luar terhadap bentuk kurva histerisis bahan permalloy Ni80Fe20
feromagnetik yang difokuskan pada beberapa bagian dalam kurva. Bagian yang
dianalisis merupakan medan magnet luar, medan saturasi, medan koersivitas dan
magnetisasi. Hasil analisis kurva histerisis kemudian menjadi dasar untuk membuat
kesimpulan.
Metode penelitian yang dilakukan diawali dengan studi pustaka dari
berbagai sumber berupa buku, jurnal ilmiah, skripsi dan tesis. Program simulasi
mikromagnetik yang digunakan dalam penelitian ini adalah OOMMF. Program lain
yang digunakan adalah Notepad++, Origin, dan MayaVi. File input yang
dimasukkan pada program OOMMF berupa script dengan format .MIF. File
tersebut disusun dalam program Notepad++ kemudian dilakukan running simulasi.
Simulasi mikromagnetik dilakukan dengan memvariasikan sudut θ = 0o, 30o, 45o,
60o dan 90o serta variasi geometri yaitu berbentuk nanocube pada ukuran 5 nm dan
20 nm. Hasil dari simulasi yang digunakan pada pembentukan kurva histerisis
adalah magnetisasi (M) dan medan magnet luar (H).
Hasil yang diperoleh berdasarkan simulasi yang telah dilakukan adalah
variasi sudut dan geometri berpengaruh pada medan koersivitas yang terbentuk.
Nilai magnetisasi tertinggi berada pada kurva histerisis dengan pengaruh sudut 0o
pada kedua variasi geometri. Kemudian saat diaplikasikan variasi sudut 30o, 45o,
60o dan 90o nilai magnetisasi semakin menurun hingga mencapai nol. Hasil ini
terjadi karena kurva histerisis pada sudut diatas 0o telah mengalami perubahan
bentuk dari persegi menjadi kurva menyerupai huruf S atau semakin kecil medan
koersivitasnya sehingga tidak dapat terdeteksi medan nukleasinya sesuai dengan
model Stoner-Wohlfarth. Proses magnetisasi dan pembalikan magnetisasinya
terjadi sebagian reversibel dan sebagian irreversibel