dc.description.abstract | Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia untuk
menjalani kehidupan yang lebih berarti, kehidupan yang berarti dapat dilakukan
manusia dengan belajar. Belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan menuju
pendewasaan guna mengembangkan potensi yang dimiliki. Dengan demikian,
jelaslah pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia
secara keseluruhan. Setiap manusia berhak mendapatkan dan memperoleh
pendidikan, baik pendidikan formal, informal, dan non formal.
Akan tetapi di dalam kehidupan sehari-hari banyak anak yang tidak sekolah
atau yang sebagian putus di tengah jalan. Kondisi ini sangat miris mengingat
pemerintah telah mengeluarkan dana yang cukup besar dalam bentuk biaya
operasional sekolah (BOS). Program BOS ini memang disusun untuk mendukung
program wajib belajar 9 tahun pada pendidikan tingkat Sekolah Dasar (atau yang
sederajat) dan Sekolah Menengah Pertama (atau yang sederajat). Kenyataan ini
sangat kontradiktif mengingat masih banyak anak- anak yang putus sekolah. Hasil
yang di dapatkan dari pengamatan terhadap anak putus sekolah di Desa Wirowongso
RT 005 RW 006 Kecamatan Ajung Kabupaten Jember terdapat sebagian besar anak
putus sekolah yaitu sebanyak 20 anak. Keberadaan anak-anak putus sekolah ini
menarik untuk dikaji terkait dengan beberapa alasan. Pertama, pendidikan adalah
kebutuhan dan hak setiap warga negara, bahkan negara menjaminnya di dalam
Undang-Undang. Kedua, perkembangan zaman yang tak terelakan lagi, menuntut
bangsa Indonesia perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas hanya
dapat diperoleh melalui pendidikan. Ketiga, keberadaan anak putus sekolah ini,
sangat kontradiktif dengan upaya pemerintah untuk menggratiskan pendidikan dasar melalui Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Berdasarkan uraian diatas, ada
ketertarikan untuk mengkaji lebih dalam mengenai keberadaan anak putus sekolah
yang dirumuskan dalam kalimat berjudul “ Faktor - faktor Penyebab Anak Putus
Sekolah Di Desa Wirowongso RT 005 RW 006 Kecamatan Ajung Kabupaten Jember
Tahun 20012- 2017”.
Penelitian ini dilakukan di Desa Wirowongso RT 005 RW 006 Kecamatan
Ajung Kabupaten Jember terhitung pada tanggal 28 November sampai dengan 16
Desember 2017 dengan menggunakan metode Observasi, Wawancara dan
Dokumentasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Deskriptif. Analisis
data yang digunakan adalah Kualitatif Deskriptif. Alasan anak berhenti bersekolah di
Desa Wirongso RT005 RW 006 Kecamatan Ajung Kabupaten Jember disebabkan
oleh beberapa hal, diantaranya; rendahnya pendidikan orang tua, faktor kondisi
ekonomi keluarga, faktor lingkungan sekitar, serta faktor internal pada diri siswa.
Cara mencegah putus sekolah adalah sosialisasi kepada orangtua serta masyarakat
dan pemberian bantuan. Adapun cara mengelola anak yang sudah terlanjur putus
sekolah adalah sebagai berikut: a) pengajaran teman sebaya, b) kejar paket, c)
pelatihan karir. Selain hasil penelitian diatas terdapat temuan selama penelitian,
adapun temuan yang dimaksud yaitu salah anak yang sejak lahir tidak sekolah karena
gangguan ps ikolois , dan tidak adanya sekolah inklusi di sekitar lingkungan anak,
menunjukkan bahwa perlu dilaksanakannya SLB (Sekolah Luar Biasa).
Saran Pemerintah desa lebih memperhatikan keberadaan anak putus sekolah
yaitu dengan cara diadakannya penyuluhan tentang pentingnya pendidikan untuk
bekal masa depan dan mencarikan jalan keluar permasalahan pada anak yang
mengalami gangguan psikologi yaitu dengan cara mendatangkan ahli psikolog dan
hendaknya orang tua lebih memberikan perhatian kepada anak-anaknya dan
mengontrol pendidikan anak mereka serta sebaiknya anak yang putus sekolah
diberikan pelatihan khusus untuk menambah keahlian mereka. | en_US |