DINAMIKA INDUSTRI BATIK COTTO’AN DI DESA PELEYAN KECAMATAN KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 1950-2016
Abstract
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh
UNESCO pada tahun 2009. Batik terus berkembang di seluruh daerah Indonesia
dan menciptakan motif baru serta industri kerajinan batik. Salah satu industri batik
di Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo yang telah ada
sejak tahun 1950-1980 dan muncul kembali pada tahun 2010. Pembatik pertama
di Desa Peleyan adalah Enjuk Bayan. Industri batik Cotto’an muncul pada tahun
1950 setelah mendapatkan bantuan dana dan berakhir pada tahun 1980 karena
sulitnya mendapatkan bahan pewarna batik. Pada tahun 2010, Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Situbondo memberikan pelatihan membatik kepada masyarakat
Desa Peleyan dan berdirilah kembali industri batik Cotto’an.
Permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana latar
belakang sejarah berdirinya industri batik Cotto’an di Desa Peleyan Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo tahun 1950; (2) Bagaimana perkembangan
industri batik Cotto’an di Desa Peleyan Kecamatan Kapongan Kabupaten
Situbondo tahun 1950-2016; serta (3) Bagaimana dampak dari industri batik
Cotto’an terhadap perubahan sosial-ekonomi masyarakat di Desa Peleyan
Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo tahun 1950-2016?. Tujuan penelitian
yaitu untuk mengkaji latar belakang sejarah berdirinya industri batik Cotto’an
tahun 1950, mengkaji perkembangan industri batik Cotto’an tahun 1950-2016
serta mengkaji dampak terhadap perubahan sosial-ekonomi masyarakat Desa
Peleyan Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo. Manfaat yang ingin dicapai
dalam penelitian adalah sebagai acuan referensi untuk penelitian yang lain,
menambah khazanah pengetahuan sejarah tentang industri batik Indonesia, serta menjadi bahan masukan bagi pemerintah Kabupaten Situbondo dan pengusaha
batik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Penelitian menggunakan
metode sejarah, karena objek kajiannya berkaitan dengan peristiwa-peristiwa di
masa lampau. Peneliti juga menggunakan teknik penelitian sejarah lisan, observasi
dan wawancara. Pendekatan yang digunakan yaitu sosiologi industri dan teori
sosiologi ekonomi.
Hasil penelitian bahwa industri batik Cotto’an di Desa Peleyan yang berdiri
pada tahun 1950 hingga 2016 mengalami pasang surut dalam faktor produksinya,
yaitu dalam faktor modal/keuangan, sumber daya manusia, proses produksi dan
pemasaran. Motif batik Cotto’an tahun 1950-1980 masih dipengaruhi batik khas
Madura, sedangkan motif batik Cotto’an tahun 2010-2016 adalah motif biota laut
khas Situbondo. Harga jual batik Cotto’an ditentukan beberapa cara yaitu berdasar
pada pengeluaran biaya produksi, adanya persaingan dan tujuan khusus.
Simpulan dari penelitian ini adalah : (1) latar belakang berdirinya industri
batik Cotto’an tahun 1950 dikarenakan adanya pelatihan membatik oleh Enjuk
Bayan dan tahun 2010 dikarenakan adanya pelatihan membatik oleh Dinas
Tenaga Kerja Situbondo; (2) perkembangan industri batik Cotto’an mengalami
peningkatan dan penurunan. Peningkatan produksi diakibatkan oleh tambahan
modal dan permintaan pasar terhadap batik tulis Cotto’an. Penurunan produksi
diakibatkan oleh sulitnya mendapat bahan pewarna batik dan adanya persaingan
dengan batik cap dan printing di pasaran; (3) dampak industri batik Cotto’an yaitu
memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Desa Peleyan serta
peningkatan sosial ekonomi bagi perajin batik.
Peneliti mencoba memberikan saran teoritis dan praktis yaitu sebagai
berikut: (1) Penelitian ini diharapkan menjadi pengembangan kepenulisan kajian
penelitian sejarah lainnya; (2) Diharapkan untuk memperkaya khazanah
pengetahuan kajian sejarah lokal dan sosial-ekonomi; (3) Diharapkan bermanfaat
bagi pemerintah Kabupaten Situbondo dan pengusaha batik dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki.