dc.description.abstract | Pengendalian persedian bahan baku merupakan usaha untuk menyediakan
persediaan bahan baku dengan melakukan suatu perencanaan yang baik. Hal ini
merupakan usaha yang harus dilakukan oleh perusahaan yang menjadikan bahan
baku sebagai kepentingan utamanya dalam mencapai kontinuitas produksi.
Pengendalian persediaan bahan baku dilakukan untuk mengatur segala hal yang
berkaitan dengan input sampai produk jadi sehingga diperoleh hasil yang telah
direncanakan.
CV. Putra Jadi yang berada di kota Nganjuk merupakan salah satu
perusahaan penghasil produk shuttlecock yang juga melakukan pengendalian
persediaan bahan baku. CV. Putra Jadi tepatnya terletak di Desa Sukorejo,
Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Perusahaan ini merupakan salah satu
dari beberaapa perusahaan yang memiliki bahan baku berkualitas, memiliki merek
dan pasar distribusi sendiri. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengendalian persediaan bahan baku shuttlecock yang dilakukan oleh CV. Putra
Jadi dalam menjaga kontinuitas produksinya.
Penelitian pada CV. Putra Jadi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Pada tahap pengumpulan data dengan
menggunakan sumber data berupa data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan secara langsung dengan key
informan, sedangkan data sekunder diperoleh dari data dan dokumentasi
perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
domain dan taksonomi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan CV. Putra Jadi
melakukan pengendalian pada persediaan bahan baku dengan melakukan
pengendalian pada pembelian bahan baku, penyimpanan bahan baku, dan
penggunaan bahan baku. Perusahaan dalam melakukan pembelian bahan baku
setiap satu bulan sekali. Perusahaan melakukan pembelian bahan baku pada
supplier yang menyediakan jenis bulu entok yang telah ditentukan oleh
perusahaan, yaitu jenis bulu entok berkualitas impor dari Taiwan. Penyimpanan
bulu entok pada perusahaan dilakukan dengan meletakkan bulu entok yang dibeli
pertama kali sebagai bahan baku yang akan diproduksi pertama kali (FIFO). Pada
hal ini penyimpanan berkaitan dengan penggunaan bahan baku dikarenakan
tempat penyimpanan bulu entok disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan bahan
baku dalam produksi. Pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mengantisipasi ketersediaan bahan baku yaitu dengan
melakukan safety stock. Safety stock dilakukan oleh perusahaan karena untuk
mengantisipasi jika ketersediaan bahan baku bulu entok yang habis maupun
menipis. Perusahaan memiliki safety stock untuk antisipasi saat produksi setiap
satu bulannya. Segala bentuk pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan
adalah sebagai bentuk perwujudan dari perencanaan yang telah ditentukan
perusahaan. Segala kebijakan yang diambil dan pengaplikasian dari kebijakan
oleh perusahaan tersebut adalah sebagai pemenuhan kebutuhan konsumen. | en_US |