PENGARUH BERPUASA RAMADHAN TERHADAP PERBAIKAN NILAI FEV1 PEROKOK BERAT PADA PRlA DEWASA MUDA USlA 25-35 TAHUN
Abstract
Puasa sering digunakan sebagai teknik penyembuhan penyakit karena puasa memberikan metode penyembuhan yang komplit dan memiliki dampak yang langsung bisa diamati perubahannya pada fisik dan psikis individu. Pada puasa terjadi perubahan metabolisms tubuh akibat pembatasan makan dan minum, tetapi tidak memberikan efek yang buruk tubuh yang sehat. Perubahan pola makan saat puasa diterima oleh tubuh sebagai beban atau stresor dan akan menyebabkan perubahan pada tubuh sebagai respon jawaban untuk mengadaptasikan diri terhadap beban tersebut. Salah satu jawaban dari stres tersebut adalah meningkatnya sekresi hormon pertumbuhan. Selain menyebabkan pertumbuhan seluruh jaringam tubuh yang mampu untuk bertumbuh, hormon ini juga menyebabkan peningkatan sintesis protein di seluruh sel-sel tubuh. Pada perokok, peningkatan sintesis protein ini ikut mempengaruhi sintests bahan-bahan vital bagi tubuh seperti enzim antiprotease (misal: AAT. A2M) maupun sintesis serat-serat elastik dari jaringan paru, Bahan-bahan tersebut yang mempengaruhi nilai FEV1 pada perokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbaikan nilai FEV1 sebagai akibat puasa.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian epidemiologik intervensi dengan menggunakan rancangan penelitian The One Group Pre and Posttest Design. Sampel yang digunakan sebanyak 30 orang diambil secara random dari populasi masyarakat Jember yang termasuk dalam kategori antara lain: pria dewasa muda berusia 25-35 tahun, lama mengkonsumsi rokok ± 10 tahun, jumlah konsumsi rokok >= 20 batang per hari, menjalankan puasa ramadhan, tidak dalam keadaan sakit. Penelitian ini dilakukan di Laboratoriunn Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember dan dilaksanakan sebanyak dua kali: menjelang puasa ramadhan dan setelah 20 hari berpuasa ramadhan yaitu pada bulan Oktober sampai November 2005.
Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji statislik parametrik yaitu untuk dua kelompok berpasangan (Paired Samples Test) dengan derajat kemaknaan 5% (a = 0,05). Pada penelitian didapatkan hasil rata-rata nilai FEVI perokok berat sebelum puasa ramadhan sebesar 111,37 sedangkan rata-rata nilai FEV1 perokok berat sesudah puasa ramadhan sebesar 127,47. Berdasarkan analisis uji T dengan pengujian two tailed didapatkan signifikansi sebesar 0,047 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai FEV1 perokok berat sebelum puasa ramadhan dengan sesudah puasa ramadhan (sig 0,047 <= 0,05).
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]