IMPLEMENTASI SISTEM SCADA PADA GENERATOR DC PENGUATAN TERPISAH MENGGUNAKAN ARDUINO MEGA 2560
Abstract
Permsalahan yang sering terjadi pada kesetabilan tegangan generator DC adalah saat
dibebani. Maka output generator DC akan menimbulkan efek drop tegangan. Drop
tegangan ini diatasi dengan SCADA (supervisory control and data acquisition). SCADA
merupakan suatu sistem yang dapat memonitor dan mengontrol suatu peralatan atau sistem
secara real time. SCADA digunakan untuk mengontrol output generator dengan kontrol
fuzzy untuk menstabilkan tegangan output. Sehingga tujuan penelitian ini untuk
menerapkan sistem SCADA pada Arduino dengan generator DC penguatan terpisah
sehingga diperoleh kestabilan output tegangan generator DC dan juga menerapkan kotrol
fuzzy logic sehingga diperoleh kestabilan output tegangan generator DC terhadap variasi
beban yang diberikan. Manfaat dari penelitian ini ialah memudahkan dalam pengendalian
dan pengecekan kondisi pembangkit listrik dengan generator DC penguatan terpisah dan
mengatasi drop tegangan dari generator DC penguatan terpisah ketika diberikan beban.
SCADA ini sendiri dibangun dengan merancang buck converter yang digunakan untuk
menstabilkan tegangan dari feedback tegangan output generator menggunakan kontrol
fuzzy. Tahapan selanjutnya merancang dan memonitoring tegangan premover, tegangan
input exciter, tegangan output generator dan arus output generator akan disimpan pada
database master terminal unit. Hasil pengujian generator tanpa kontrol di dapatkan drop
tegangan ketika tanpa beban tegangannya sebesar 100 V, ketika dibebani 6,006 W sebesar
95.7 V. Sementara itu ketika beban semakin naik seperti 8,7375 W maka tegangan output
menjadi 94.8 V, pada pembebanan 15,778 W tegangan output sebesar 90.5 V, pada
pembebanan 17,59167 W tegangan output sebesar 90.2 V dan pada pembebanan 25,04118
W terjadi drop tegangan yang sangat besar yakni tegangan output menjadi sebesar 86.1 V.
ketika diberi feedback kontrol fuzzy dengan setpoint 100 di dapatkan tegangan output tanpa
beban 100 V dan berbeban mulai 6 W-25,04 W sebesar 99 V. artinya sistem SCADA ini
mampu mengatasi drop tegangan yang terjadi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]