Show simple item record

dc.contributor.advisorHendrijanto, Kris
dc.contributor.authorSugiarto, Rendi Pratama
dc.date.accessioned2018-03-27T04:57:06Z
dc.date.available2018-03-27T04:57:06Z
dc.date.issued2018-03-27
dc.identifier.nimNim 130910301055
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84926
dc.description.abstractAwal mula menjadi waria Proses menjadi waria disini sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan,baik itu lingkungan pekerjaan dan juga lingkungan teman pergaulan selainmemang faktor psikologis(perasaan nyaman seseorang) dalam memilihteman yang lebih nyaman dengan bermain bersama teman perempuan saatsekolah juga turut andil besar dalam proses tersebut. Di sisi lain kepekaandan perhatian orangtua akan penyimpangan perilaku anak(main denganperempuan yang terlalu sering, sering bermain permainan perempuan, dsbyang terlambat disadari juga bisa mendukung proses menjadi waria dariyang semula laki-laki normal. Kehidupan sosial ekonomi menjadi waria Menjalani kehidupan dengan status minoritas di tengah-tengah masyarakatnormal bukanlah perkara yang mudah bagi seorang waria, perlu usaha danjiwa lapang dada yang kuat untuk menghadapi berbagai tanggapan darimasyarakat di sekitarnya. Untuk kehidupan sosialnya, memang tidaksemua masyarakat menolak keberadaan waria di tengah-tengah kehidupanmereka tetapi kebanyakan dari mereka masih memandang remehkeberadaan waria di tengah kehidupan mereka karena mereka menganggapwaria adalah perilaku menyimpang yang tidak memiliki potensi yangbermanfaat bagi kehidupan dan justru ditakutkan membawa citra burukbagi lingkungan mereka. Namun ini semua berbanding terbalik dengan beberapa masyarakat yang masih mau menerima kehadiran waria di tengah-tengah kehidupan mereka sebagai wujud penerimaan sosial terhadap waria. Mereka juga menilai waria adalah perilaku menyimpang, namun di balik itu mereka meyakini bahwa setiap orang yang dilahirkan di dunia pasti memiliki keahlian yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi diri tak terkecuali waria yang seperti pada penelitian memiliki keahlian dalam bidang kecantikan/salon. Kemudian mencari sumber ekonomi positif dengan status minoritas juga bukan perkara gampang, namun itu semua bukan menjadi masalah bagi waria yang memiliki keahlian dalam dirinya seperti waria tersebut yang ahli di bidang kecantikan/salon yang di sisi lain juga menghindarkan seorang waria dari sumber ekonomi negatif seperti menjadi PSK.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectWaria, Penerimaan Sosial, Masyarakaten_US
dc.titleUPAYA WARIA UNTUK MENDAPATKAN PENERIMAAN SOSIAL DARI MASYARAKAT (Studi Kasus Pada Seorang Waria Di RT 04, Lingkungan Krajan Barat, Kelurahan Sumbersari)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record