ANALISIS BAURAN PEMASARAN JASA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BESUKI DI KABUPATEN SITUBONDO
Abstract
Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan jenis deskriptif, yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Besuki. Peneliti menggunakan konsep 8 unsur bauran pemasaran dari Lovelock dan Wright sebagai acuan teori utama. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui berbagai sumber data primer maupun sekunder. Teknik dan alat perolehan data melalui teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Teknik menguji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan metode perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif oleh Miles dan Huberman. Dalam skripsi ini, setelah memperhatikan teori dan data-data yang didapat kemudian dilakukan interpretasi data berdasarkan teori yang digunakan di atas. Hal ini dilakukan dalam upaya
untuk mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan argumen utama dalam penelitian ini.
Melihat kenyataan bahwa RSUD Besuki sebagai rumah sakit baru di wilayah Kabupaten Situbondo dan masih bertipe D, tentu sedikit banyak mempengaruhi RSUD Besuki dalam hal merespon peluang untuk memaksimalkan bauran pemasaran jasa yang ada. Perubahan dari puskesmas Besuki menjadi RSUD Besuki merupakan sebuah lompatan besar yang memerlukan modal besar juga untuk dapat memenuhi syarat-syarat sebagai rumah sakit tipe D. Pada akhirnya dengan segala keterbatasan yang ada, RSUD Besuki menggunakan bauran pemasaran jasa sesuai dengan kemampuannya. Keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur menjadi hal yang dominan menghambat optimalisasi bauran pemasaran jasa di RSUD Besuki.
Kesimpulan dari penelitian yaitu RSUD Besuki telah mengelola semua unsur bauran pemasaran, namun pada realisasi dan hasilnya, tidak semua kegiatan bauran pemasaran jasa yang dilakukan oleh RSUD Besuki berjalan secara optimal. Selain itu, RSUD Besuki sebagai rumah sakit baru yang sebelumnya berstatus Puskesmas telah melakukan peningkatan kualitas yang cukup signifikan demi mencapai syarat-syarat menjadi rumah sakit tipe D, ekspansi pembangunan RSUD, peningkatan jumlah layanan poli serta pengadaan pelatihan bagi tenaga kerja menjadi bukti kongkrit bahwa RSUD Besuki melakukan proses peningkatan kualitas pelayan dalam upayanya memasarkan jasanya kepada khalayak umum.