HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG LAYANAN PRIMA DENGAN PERILAKU PERAWAT DALAM LAYANAN PRIMA DI RSD BALUNG JEMBER
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang layanan prima dengan perilaku perawat dalam layanan primadi RSD Balung Jember. Manfaat dari penelitian adalah memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan pengetahuan perawat tentang layanan prima dengan perilaku perawat dalam layanan prima, bagi instansi pendidikan adalah sebagai tambahan referensi dan pengembangan penelitian pengetahuan perawat tentang layanan prima dengan perilaku perawat dalam layanan prima, bagi instansi kesehatan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit melalui pelayanan prima keperawatan, bagi keperawatan yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas pelayanan prima keperawatan di rumah sakit, bagi masyarakat khususnya adalah sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam penilaian perilaku perawat dalam layanan prima di rumah sakit.
Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penyusunan proposal hingga publikasi dilakukan mulai Maret 2017 hingga Agustus 2017. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 59 perawat dan jumlah sampel sebanyak 57 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan perawat tentang layanan prima di RSD Balung Jember berada pada kategori cukup (52,6%). Perilaku perawat dalam layanan prima baik yaitu dengan frekuensi 51 responden (89,5%). Hasil uji spearman menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan perawat tentang layanan prima dengan perilaku perawat dalam layanan prima di RSD Balung Jember (p value = 0,123; CI = 95%).
Perilaku layanan prima tidak muncul secara langsung didalam diri seorang perawat namun dipengaruhi oleh pengetahuan, motivasi, sikap dan akhirnya membentuk perilaku. Pengetahuan tentang layanan prima yang kurang tidak menutup kecenderungan perilaku perawat dalam layanan prima baik, karena adanya faktor lain yang mempengaruhi perilaku layanan prima perawat selain pengetahuan perawat tentang layanan prima seperti sikap, nilai-nilai, kepercayaan; persepsi. sarana dan fasilitas, program kesehatan, peraturan, undang-undang, kebijakan dan sikap petugas kesehatan lain. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi rumah sakit untuk tetap mempertahankan perilaku layanan prima perawat, bagi keperawatan diharapkan perawat akan mampu meningkatkan layanan prima melalui faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku layanan prima.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]