Show simple item record

dc.contributor.authorHardini
dc.date.accessioned2013-12-12T04:33:26Z
dc.date.available2013-12-12T04:33:26Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM060210101008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8471
dc.description.abstractMatematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karena itu matematika perlu dikuasai oleh segenap Warga Negara Indonesia, baik penerapannya maupun pola pikirnya. Pelaksanaan pembelajaran matematika oleh guru pada umumnya cenderung mendominasi sehingga siswa hanya menerima materi pelajaran secara pasif. Pengetahuan khususnya matematika, tidak dapat dipindahkan secara langsung dari pikiran guru ke pikiran siswa. Pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif salah satunya adalah pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang didasarkan pada suatu anggapan bahwa anak membangun sendiri pengetahuan diluar dirinya yang berdasarkan pada pengalaman belajar sebelumnya sehingga siswa lebih aktif, kreatif, dan produktif dalam proses pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa lebih memahami konsep materi matematika dengan cara menemukan sendiri konsep tersebut. Penelitian yang dilakukan pada tanggal 25 Pebruari 2010 sampai dengan 16 Maret 2010 ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan desain pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan pendekatan konstruktivisme. Penentuan tempat penelitian adalah dengan purposive sampling area atau sesuai dengan keinginan yaitu SMP Negeri 3 Bondowoso. Responden penelitian ditentukan dengan teknik populasi, yaitu siswa kelas VIIF (dengan materi segiempat semester genap 2009/2010). Data viii yang dipakai menggunakan metode dokumentasi, untuk menyempurnakan hasil dan pembahasan menggunakan metode wawancara, dan metode tes untuk analisis data. Hasil analisis yang pertama, yaitu untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar pada siklus pertama dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan pendekatan konstruktivisme yang mengatakaan bahwa, pada pembelajaran siklus pertama terdapat 10 siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 75, sedangakan pada analisis yang kedua yaitu untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siklus kedua dengan perbaikan dari siklus pertama mengatakan bahwa, pada pembelajaran siklus kedua terdapat 3 siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 75. . Adapun hasil wawancara antara dua orang siswa yang diambil secara acak dan guru matematika menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan pendekatan konstruktivisme lebih menyenangkan dibandingkan dengan pembelajaran dengan ceramah dan pemberian tugas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210101008;
dc.subjectPEMBELAJARAN KOOPERATIF, TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENTen_US
dc.titlePENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME POKOK BAHASAN SEGIEMPAT KELAS VII SMP NEGERI 3 BONDOWOSO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2009/2010en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record