ESTIMASI POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN INDEKS PELAKSANAANNYA DIKABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 1990 / 1991 – 1999 / 2000
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pendapatan regional per kapita, sektor-sektor pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan subsidi (bantuan) pusat terhadap penerimaan PAD aktual Kabupaten Jember, sekaligus menghitung besarnya masing-masing faktor; menghitung estimasi potensi PAD; serta indeks pelaksanaan PAD di Kabupaten Jember.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Jember, dengan mengumpulkan data sekunder produk domestik regional bruto (PDRB) dan anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD) selama periode tahun 1989-1999. Data sekunder diperoleh dan dikumpulkan dari laporan tahunan Kantor Bappeda Tingkat II, Bagian Keuangan Setwilda Tingkat II, Biro Pusat Statistik Jember serta buku-buku pustaka, kumpulan hasil seminar makalah, jurnal dan artikel di majalah pengetahuan.
Selanjutnya, model regresi berganda dengan pendekatan distributed lag, digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan PAD aktual Kabupaten Jember, baik secara simultan maupun parsial. Untuk pembuktian hipotesis menggunakan uji statistik regresi serentak (Uji F) dan uji regresi individu (Uji t). Sedangkan untuk pendugaan potensi PAD (PAD potential) menggunakan metoda kwadrat terkecil (least square), dan penghitungan indeks pelaksanaan PAD (PAD performance index) dengan pendekatan metoda perbandingan rasio (performance ratio method).
Berdasarkan hasil analisis parsial menunjukkan bahwa, faktor pendapatan regional per kapita menduduki tempat teratas dalam hal kontribusi terhadap penerimaan PAD aktual Kabupaten Jember sebesar 40,7 persen, disusul oleh sektor pertanian 36,3 persen, sektor industri pengolahan 10,2 persen, subsidi/bantuan pusat 8,10 persen, dan terakhir sektor perdagangan 7,6 persen. Sedangkan secara simultan menunjukkan pengaruh derajat hubungan positip dan bermakna adalah sebesar 98,5 persen dan korelasi keseluruhannya sangat kuat dan positip sebesar 99,2 persen dengan tingkat pengaruh secara serentak sebesar 51,934 persen.
Adapun hasil estimasi yang didapat berdasarkan analisis trend, ditemukan bahwa potensi PAD (PAD potential) menunjukkan suatu kondisi trend yang cenderung menaik dan positip, dengan kenaikan rata-rata setiap tahun sebesar 982.432.480,- rupiah atau 8,7 persen. Sementara itu, analisis terhadap indeks pelaksanaan atau kinerja PAD (IP PAD) di dalam penanganannya menunjukkan rata-rata adalah sebesar 107,589 persen diatas timbangan normalnya (100,00 persen).
Temuan lain dalam penelitian ini, telah terjadi perubahan perimbangan porsi penerimaan di dalam struktur subsidi (bantuan) pusat selama dua tahun terakhir (1998/1999-1999/2000) antara subsidi umum (block grant) lebih besar dibanding subsidi khusus (specific grant) yaitu 79,03 persen berbanding 20,97 persen. Padahal sebelumnya (1990/1991-1997/1998) perimbangan porsi antara keduanya adalah 34,2 persen berbanding 65,8 persen.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa PAD aktual di Kabupaten Jember masih akan terus meningkat, namun dengan PAD aktual yang tinggi dapat dicapai, bila faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan PAD aktual ditangani dengan lebih baik.
Collections
- MT-Management [539]