HUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR BALITA (ASUH, ASAH, DAN ASIH) DENGAN PERKEMBANGAN BALITA YANG BERSTATUS BGM DI DESA SUKOJEMBER KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER
Abstract
Perkembangan balita merupakan perubahan diri balita menuju kematangan
yang bersifat progresif dan berkelanjutan. Perkembangan balita dipengaruhi oleh
pola asuh orang tua. Pada balita yang mengalami masalah gizi, seperti pada balita
BGM pola asuh orang tua khususnya pemenuhan kebutuhan dasar balita
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan balita. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemenuhan kebutuhan dasar balita
(asuh, asah, dan asih) dengan perkembangan balita yang berstatus BGM di Desa
Sukojember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember.
Desain penelitian ini menggunakan crossectional. Teknik pengambilan
sempel yang digunakan oleh peneliti adalah total sampling dengan jumlah sampel
penelitian adalah 28 responden. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukojember
Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember yang termasuk dalam wilayah kerja
Puskesmas Jelbuk. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer
berdasarkan hasil wawancara pada responden menggunakan kuesioner pemenuhan
kebutuhan dasar balita dan data sekunder didapatkan dari Puskesmas Jelbuk untuk
data jumlah balita yang mengalami BGM berdasarkan hasil evaluasi bulan
September. Metode pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti adalah
wawancara dengan menggunakan alat ukur penelitian yaitu kuesioner pemenuhan
kebutuhan dasar balita dan pengukuran perkembangan balita. Analisa data dalam
penelitian ini menggunakan analisa univariat yang dibedakan menjadi dua yaitu
analisa univariat untuk data numerik dan kategorik. Analisa data untuk data
numerik menggunakan nilai mean, median, dan modus yang dilakukan pada
variabel usia pengasuh dan usia anak. Analiasa univariat untuk data kategorik
menggunakan proporsi dan presentase variabel pendidikan pengasuh, pekerjaan
pengasuh, jenis kelamin anak, posisi balita, pemenuhan kebutuhan dasar balita,
dan perkembangan balita yang berstatus BGM. Analisa bivariat yang digunakan
untuk uji statistika adalah uji regresi linier sederhana.
Hasil analisa data univariat dari penelitian ini yaitu usia pengasuh balita
yang berstatus BGM di Desa Sukojember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember
rata-rata berusia 27,04 tahun dengan pendidikan sebagian besar pengasuh adalah
SD yaitu berjumlah 20 (71,4%) yang sebagian besar sebagai ibu rumah tangga
yaitu 24 orang (85,7%). Karakteristik balita yang mengalami BGM di Desa
Sukojember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember rata-rata berusia 34,54 bulan
sebagian besar adalah perempuan, dan sebagian besar merupakan anak bungsu
yaitu 13 balita (50%).
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji regresi linier sederhana
didapatkan hasil p value antara variabel pemenuhan kebutuhan dasar balita dan
perkembangan balita adalah 0,005, maka p value (0,005) < α (0,05). Nilai
koefisien determinasi yaitu 0,269 dengan nilai r = 0,519. Jadi terdapat
hubunganyang signifikan antara variabel pemenuhan kebutuhan dasar balita (asuh,
asah, dan asih) dengan perkembangan balita yang berstatus BGM di Desa
Sukojember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember.
Pemenuhan kebutuhan dasar balita (asuh, asah, dan asih) terdapat
hubungan dengan perkembangan balita yang berstatus BGM, namun
perkembangan balita yang berstatus BGM tidak hanya dipengaruhi oleh
terpenuhinya kebutuhan dasar balita. Faktor lain yang mempengaruhi
perkembangan anak diantaranya usia pengasuh, tingkat pendidikan pengasuh,
pekerjaan pengasuh, usia anak, jenis kelamin anak, dan posisi anak dalam
keluarga. Berdasarkan uraian di atas perkembangan balita yang berstatus BGM
berhubungan dnegan pemenuhan kebutuhan dasar anak, namun faktor lain juga
dapat mempengaruhi perkembangan balita yang berstatus BGM.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]