dc.description.abstract | Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) menekankan pada
3 ranah kompetensi peserta didik yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor. Tetapi, umumnya penilaian yang dilakukan oleh pendidik lebih
menekankan pada penilaian ranah kognitif. Hal ini kemungkinan besar disebabkan
pendidik kurang memahami penilaian ranah afektif dan psikomotor. Oleh karena itu
perlu adanya acuan untuk mengembangkan instrumen penilaian psikomotor.
Pengembangan Instrumen Keterampilan Melukis Sudut Untuk Siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP) adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
menganalisis proses dan hasil pengembangan instrumen keterampilan melukis sudut
dan penskorannya. Instrumen keterampilan melukis sudut disusun berdasarkan
indikator langkah-langkah yang harus dicapai dalam melukis sudut dan memenuhi
kriteria valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Jember
kelas VII B yang berjumlah 23 siswa serta 3 orang guru mata pelajaran matematika.
Penelitian pengembangan ini menggunakan Metode Plomp yang terdiri dari 5
fase. Fase yang pertama adalah fase investigasi awal yaitu perumusan instrumen
keterampilan melukis sudut dan penskorannya. Dilanjutkan dengan fase desain yakni
fase merancang semua aspek yang diperlukan untuk penembangan instrumen mulai
dari merancang dan membuat kisi-kisi instrumen, merancang lembar validasi, dan
angket. Fase berikutnya adalah fase realisasi (konstruksi) dimana pada fase ini
dilakukan konstruksi instrumen keterampilan melukis sudut dan penskorannya hingga
siap divalidasi, hal lain yang juga dilakukan pada fase ini konstruksi lembar validasi
sebagai pedoman validasi dan angket sebagai pengukur kelayakan instrumen
ix
keterampilan melukis sudut dan penskorannya. Setelah fase konstruksi dilalui,
dilakukan fase tes, revisi, dan evaluasi yang terdiri dari 2 kegiatan utama yaitu
validasi instrumen dan uji coba instrumen yang telah divalidasi. Validasi instrumen
dilakukan oleh 3 validator (ahli) terhadap instrumen keterampilan melukis sudut
maupun instrumen penskoraanya. Hasil validasi instrumen keterampilan melukis
sudut diperoleh koefisien validitas instrumen sebesar 0.72. Hasil validasi instrumen
penskoran keterampilan melukis sudut, diperoleh koefisien validitas instrumen
sebesar 0.71. Ini berarti kriteria kesahihan yang dicapai kedua instrumen tersebut
adalah tinggi. Kedua instrumen tersebut diujicobakan pada praktisi yakni guru dan
siswa dari SMP Negeri 3 Jember. Siswa kelas VIIB (berjumlah 23 siswa) sebagai
praktisi dari Instrumen keterampilan melukis sudut, sedangkan guru matematika
sebagai praktisi dari instrumen penskorannya. Seluruh guru dan siswa sebagai
praktisi dari instrumen keterampilan melukis sudut dan penskorannya menyatakan
setuju dengan adanya instrumen ini. Hal ini berarti memberikan koefisien
kepraktisan 100% untuk kedua instrumen. Selain itu kriteria keefektifan juga dicapai
dari penerapan yang dilakukan oleh siswa pada langkah melukis sudut, serta guru
pada pemberian skor tiap langkah di masing-masing nomor soal melukis sudut.
Hasil validasi berupa koefisien validitas instrumen dimana Koefisien validitas
instrumen pada instrumen keterampilan melukis sudut sebesar 0.72. sedangkan
koefisien validitas instrumen pada instrumen penskorannya sebesar 0.71. Persentase
kepraktisan pada instrumen keterampilan melukis sudut dan penskorannya masingmasing
sebesar 100%., dan persentase keefektifan Persentase keefektifan penerapan
langkah melukis sudut pada tahapan melukis, soal nomor 1A, 1B, 2, 3, 4, 5, dan 6
berturut-turut adalah 90.5%, 96.1%, 97.8%, 90.5%, 100%, 73.1%, 92%, 87.5%.
Sedangkan persentase pemberian skor pada instrumen penskoran keterampilan
melukis sudut dari tahapan melukis, soal nomor 1A, 1B, 2, 3, 4, 5, dan 6 berturutturut
adalah 91.1%, 98.2%, 100%, 99.1%, 100%, 90.5%, 95.5%, 96.6%. Prototipe
akhir yang didapat dari penelitian pengembangan ini adalah instrumen keterampilan
melukis sudut dan penskorannya yang valid, praktis, dan efektif. | en_US |