Show simple item record

dc.contributor.authorBryan Satria Prima
dc.date.accessioned2013-12-12T03:55:29Z
dc.date.available2013-12-12T03:55:29Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM081610101018
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8441
dc.description.abstractAda berbagai hal yang mempengaruhi pertumbuhan tulang rahang dan perkembangan oklusi yang normal. Diantaranya faktor bentuk skelet yang dapat ditentukan dengan pengukuran Body Mass Index (BMI). Bentuk skelet terdiri dari tipe skelet ektomorfik, mesomorfik dan endomorfik Bentuk skelet mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan rahang dan gigi geligi. Salah satu komponen dari dimensi lengkung gigi adalah panjang lengkung gigi posterior. Mereka dengan bentuk skelet ektomorfik terjadi hambatan pertumbuhan rahang sehingga panjang lengkung gigi posterior menjadi relatif lebih pendek. Sedangkan pada bentuk skelet mesomorfik, mempunyai sifat yang baik dan pertumbuhan yang normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara bentuk skelet ektomorfik dan mesomorfik dengan panjang lengkung gigi posterior pada laki-laki usia 16-20 tahun. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai September 2011 di SMKN 1 Sukorambi, SMKN 2 Jember, SMAN 1 Jember dan Universitas Jember. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian analitik obsevasional. Besar sampel yang digunakan adalah 80 orang, yang dibagi kedalam 2 kelompok skelet yaitu 40 orang dengan bentuk skelet ektomorfik dan 40 orang dengan bentuk skelet mesomorfik. Data dianalisis dengan Uji beda T-test dan Uji Korelasi Pearson. Data yang diperoleh dilakukan uji normalitas dengan test Kolmogorov Smirnof dan uji homogenitas dengan Levene test. Selanjutnya data dianalisa dengan uji korelasi Pearson dengan α=0,05. Koefisien korelasi yang didapatkan yaitu r = 0,611 untuk rahang atas dengan persamaan y = 0.621x + 16,48 dan r = 0,721 untuk rahang bawah dengan persamaan y = 0.493x + 14.01. Koefisiensi korelasi dan persamaannya menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang bermakna. Bentuk skelet mesomorfik mempunyai rata-rata panjang lengkung gigi posterior yang lebih besar dibanding ektomorfik. Sedangkan rata-rata panjang lengkung gigi posterior pada responden ektomorfik lebih rendah dari bentuk skelet mesomorfik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan bentuk skelet yang lebih besar, maka akan terjadi pertumbuhan yang lebih cepat juga, termasuk pertumbuhan dan perkembangan panjang lengkung gigi posterior.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101018;
dc.subjectEKTOMORFIK, MESOMORFIK , ORTODONSIAen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA BENTUK SKELET EKTOMORFIK DAN MESOMORFIK DENGAN PANJANG LENGKUNG GIGI POSTERIOR PADA LAKI-LAKI USIA 16-20 TAHUN UNTUK MENUNJANG DIAGNOSA DAN RENCANA PERAWATAN ORTODONSIAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record