PENERAPAN STRATEGI BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN FAKTORISASI SUKU ALJABAR PADA SISWA KELAS VIII B MTs AL ABSANI SUMBER KETEMPA KALISAT SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, pada
umumnya kondisi siswa pada saat kegiatan pembelajaran masih takut dan malu
untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat, selain itu siswa juga masih malas
dalam mengerjakan tugas. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan adanya
bimbingan atau motivasi dari guru agar siswa lebih berani untuk bertanya dan
mengeluarkan pendapat, sehingga kondisi pembelajaran di kelas bukan guru saja
yang aktif tetapi siswa juga aktif. Guru juga harus memantau jalannya
pembelajaran di kelas dan menanyakan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
saat pembelajaran berlangsung. Untuk itu diperlukan pembelajaran yang dapat
membantu siswa lebih berani bertanya, mengeluarkan pendapat, dan siswa dapat
lebih aktif.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian melalui Penerapan Strategi Buzz Group untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Faktorisasi Suku Aljabar. subjek penelitian
adalah semua siswa kelas VIII B MTs Al Absani Sumber Ketempa Kalisat.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi, wawancara,
Dokumentasi dan tes.
Berdasarkan hasil analisis kegiatan observasi selama pembelajaran
pertama untuk setiap indikator persentasenya sebagai berikut : memperhatikan
penjelasan guru 75,00%, keaktifan diskusi 72,92%, keaktifan mengeluarkan
pendapat dalamm kelompok dan presentasi 59,38%, mengerjakan soal 76,04%,
dan presentasi 44,79%. Dan pembelajaran kedua untuk setiap indikator
viii
persentasenya sebagai berikut : memperhatikan penjelasan guru 79,17%, keaktifan
diskusi 75,00%, keaktifan mengeluarkan pendapat dalamm kelompok dan
presentasi 66,67%, mengerjakan soal 76,04%, dan presentasi 46,88%.
Pembelajaran pertama dan kedua mengalami peningkatan. Untuk pembelajaran
ketiga untuk setiap indikator persentasenya sebagai berikut : memperhatikan
penjelasan guru 81,79%, keaktifan diskusi 77,08%, keaktifan mengeluarkan
pendapat dalamm kelompok dan presentasi 66,07%, mengerjakan soal 77,08%,
dan presentasi 44,79%. Dan pembelajaran keempat untuk setiap indikator
persentasenya sebagai berikut : memperhatikan penjelasan guru 82,25%, keaktifan
diskusi 78,13%, keaktifan mengeluarkan pendapat dalamm kelompok dan
presentasi 71,88%, mengerjakan soal 78,13%, dan presentasi 47,92%. Dilihat dari
persentase aktivitas siswa pada siklus pertama dan kedua terjaadi peningkatan.
Pada tes I ketuntasan klasikal sebesar 62,50% dengan jumlah siswa tidak
tuntas sebanyak 12 siswa, sehingga pada siklus I belum mencapai ketuntasan
secara klasikal. Hal ini berada dibawah standar ketuntasan klasikal yang
ditetapkan sekolah yaitu 75%. Pada tes II persentase ketuntasan siswa
meningkat menjadi 87,50% dengan jumlah siswa tidak tuntas sebanyak 4 siswa.
Dilihat dari persentase ketuntasan, maka pada siklus II siswa sudah dikatakan
tuntas secara klasikal.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa keberhasilan dalam penerapan
strategi buzz group ternyata bukan semata-mata diperoleh dari guru, melainkan
didukung juga dengan kerjasama yang baik diantara anggota kelompok.
Penerapan strategi buzz group pada matematika terbukti membuat siswa senang,
semangat, aktif dan mampu meningkatkan keterampilan sosial siswa selama
pembelajaran. Meningkatnya aktivitas siswa selama pembelajaran dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Aktivitas siswa yang tinggi selama
pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mampu
membuat pembelajaran matematika tersebut lebih aktif.