dc.description.abstract | Banyak faktor yang menyebabkan masih seringnya ditemui siswa yang
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita. Hal ini dikarenakan untuk
menyelesaikan soal cerita dibutuhkan pemahaman konsep yang baik, ketepatan, dan
keterampilan dalam memecahkan masalah. Sementara itu, tidak jarang ditemui siswa
yang lebih sering bertanya kepada temannya daripada kepada guru mereka. Hal ini
disebabkan karena adanya rasa enggan atau malu bertanya. Untuk itu, guru dapat
meminta bantuan kepada siswa yang dapat menerangkan kepada kawan-kawannya
yang selanjutnya disebut sebagai tutor sebaya.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan
menggunakan dua siklus. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana penerapan pendekatan tutor sebaya, kecenderungan kesalahan yang
dilakukan siswa, dan efektivitas pendekatan tutor sebaya dalam mengurangi
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal cerita kubus dan balok. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMPN 2 Tanggul.
Pengambilan data dimulai tanggal 11 sampai tanggal 25 Mei 2010. Data yang
diambil dalam penelitian ini dilakukan dengan metode tes, wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Data dari hasil tes, yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran,
dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa yang
meliputi kesalahan memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan
masalah, dan mengecek kembali. Berdasarkan hasil tes pendahuluan dapat diketahui
bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soalviii
soal cerita pada kubus dan balok dengan analisis kesalahan dalam memahami
masalah 72.50%, merencanakan penyelesaian 94.50%, menyelesaikan masalah
97.50%, dan mengecek kembali 100%. Kesalahan yang dilakukan siswa mengalami
penurunan pada tes akhir kubus dengan rincian kesalahan dalam memahami masalah
14.17%, merencanakan penyelesaian 27.50%, menyelesaikan masalah 25%, dan
mengecek kembali 57.50%. Pada tes akhir balok, kesalahan yang dilakukan siswa
semakin berkurang. Persentase kesalahan dalam memahami masalah 3.33%,
merencanakan penyelesaian 10.83%, menyelesaikan masalah 18.33%, dan mengecek
kembali 29.17%. Kondisi ini menunjukkan bahwa persentase kesalahan siswa
semakin berkurang dari siklus I ke siklus II.
Data hasil observasi dibedakan menurut aktivitas guru, siswa, dan tutor.
Untuk aktivitas guru, pada siklus I mencapai 87,5% dan meningkat pada siklus II
menjadi 95,83%. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II
yaitu dari 56,91% menjadi 75,26%, sedangkan untuk aktivitas tutor juga meningkat
dari 75% menjadi 88,55%.
Hal di atas telah membuktikan bahwa pendekatan tutor sebaya efektif untuk
mengurangi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal cerita kubus dan balok
pada siswa kelas VIIIA SMPN 2 Tanggul yang terlihat dari adanya penurunan
persentase kesalahan siswa dan peningkatan aktivitas siswa. | en_US |