| dc.description.abstract | Kebutuhan energi yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. 
Kebutuhan energi listrik yang begitu besar tetapi tidak diimbangi dengan pemerataan jaringan 
listrik terutama di daerah terpencil, seperti didaerah pegunungan. Hal ini yang membuat adanya 
sebuah ide untuk membuat sebuah PLTMH untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut terutama 
didaerah pegunungan yang memiliki potensi air yang tinggi. Salah satunya adalah pembangkit 
mikrohidro di Gunung Sawur di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa 
Timur. PLTMH Gunung Sawur membangkitkan daya maksimal sebesar 14 kW dan daya minimum sebesar 8 kW, 
yang digunakan untuk konsumsi 82 rumah tangga, 1 masjid, 1 POLINDES, dan 1 workshop.
Jaringan PLTMH menggunakan sistem distribusi radial yang memiliki probabilitas pemadaman yang 
tinggi. Sehingga dialakukan penelitian dengan menggunakan prototipe jaringan listrik dan alat 
monitoring dan pengontrolan distribusi untuk membuat probabilitas pemadaman menurun. Alat ini 
mempunyai fungsi untuk melakukan monitoring pada arus, tegangan dan menyimpan data monitoring. 
Selain itu juga melakukan kontrol terhadap jaringan listrik sehingga jika terjadi kerusakan pada 
sebagian jaringan tidak berimbas pada jaringan yang lain. Semua hal tersebut dilakukan dengan 
menggunakan bantuan dari HMI (Human Machine Interface).Pada rancang bangun prototipe untuk 
melakukan monitoring menggunakan sensor tegangan dan sensor arus sedangkan untuk pengontrolan 
distribusi menggunakan relay. Semua data dari sensor dan relay akan ditampung pada arduino yang 
berfungsi sebagai RTU, kemudian data tersebut dikirimkan ke MTU menggunakan media komunikasi kabel 
UTP tipe cross dengan
protokol modbus TCP IP. Data yang diterima akan diolah dan ditampilkan secara real time dengan 
bantuan HMI. Selain itu HMI juga berfungsi sebagai software yang digunakan untuk memberikan 
perintah terhadap relay.
Pembuatan rancang bangun prototipe PLTMH Gunung Sawur ini menggunakan data jaringan PLTMH Gunung 
Sawur itu sendiri, seperti data konsumen, data arus yang ada pada setiap percabangan dan data 
gambar jaringan. Alat ini menggunakan skala 1:10 dengan aslinya pada nilai arus untuk menentukan 
beban lampu yang sama dengan nilai arus tersebut. Setelah prototipe jaringan dan alat monitoring  
dan kontrol distribusi sudah dibuat, selanjutnya adalah pengujian.
Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan melihat kerja sistem SCADA pada prototipe jaringan 
ketika pembacaan sensor, respon terhadap perintah dari HMI, kerja relay ketika terjadi arus hubung 
singkat pada dan pengontrolan distribusi listrik. Dari hasil pengujian didapatkan ketika terjadi 
kelebihan beban sedangakan pembangkitan tidak mencukupi, secara otomatis sistem akan memutus 
beberapa jaringan untuk membuat beban tidak melebihi daya pembangkitan. Dengan hasil kecepatan 
respon relay yang sangat cepat dibawah 1 detik dan juga sistem yang berjalan sesuai dengan 
flowchart membuktikan bahwa sistem yang dibuat bekerja dengan baik.
Dalam hasil penelitian didapatkan beberapa kesimpulan yaitu penempatan sensor dan relay pada setiap 
percabangan karena jaringan menggunakan sistem jaringan radial yang hanya memilki 1 jaringan utama 
sehingga satu kerusakan pada salah satu jaringan maka akan mempengaruhi jaringan yang lain. 
Pengontrolan distribusi bisa dilakukan jika mengetahui arus yang mengalir pada setiap percabangan. 
Sehingga peran HMI pada sistem SCADA ini sangat vital karena sebagai alat bantu dispatcher untuk 
mengontrol dan melakukan monitoring secara realtime. | en_US |