PERENCANAAN ULANG STRUKTUR ATAS JEMBATAN SILIWUNG DENGAN PELENGKUNG BAJA
Abstract
Jembatan Siliwung yang menghubungkan 2 desa yakni Desa Siliwung
Kecamatan Panji dengan Desa Kotakan Kecamatan Situbondo memiliki bentang sepanjang 42.80 m dengan
tipe jembatan limpas. Jembatan limpas ini dibangun dengan elevasi jembatan lebih rendah dari
elevasi muka banjir yaitu +15 m dpl dimana elevasi muka banjir +18 m dpl. Pada bulan Desember 2013
lalu, naiknya debit sungai Sampean Baru yang membawa material dari hulu sungai menyebabkan jembatan
ambrol, kemudian pada tahun 2014, jembatan tersebut kembali dibangun dengan konstruksi yang sama.
Dengan elevasi jembatan seperti itu kejadian ambrolnya jembatan pada Desember 2013 lalu
dikhawatirkan akan terulang kembali. Berdasarkan uraian masalah yang telah dijabarkan, maka rumusan
masalah yang didapatkan yaitu: (1) Bagaimana merencanakan ulang struktur atas jembatan baru dengan
tipe pelengkung baja? (2) Bagaimana menggambarkan desain struktur jembatan dan bagian-bagiannya
hasil dari perhitungan?
Lokasi jembatan yang akan direncanakan terletak di desa Siliwung kecamatan Panji kabupaten
Situbondo berdekatan dengan jembatan Siliwung (existing) yang melewati aliran sungai Sampeyan Baru.
Dipilih lokasi tersebut karena memiliki lebar sungai yang pendek dan dekat dengan jalan raya
Situbondo-Bondowoso. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,
dimana hasil analisis perhitungan jembatan berupa angka atau bilangan.
Pada tahap awal perencanaan, preliminary design dilakukan guna mendapatkan gambaran dini mengenai
desain dan spesifikasi bahan yang akan digunakan dalam perencanaan. Struktur jembatan didesain
menggunakan pelengkung baja tipe a half- through arch dengan bentang 80 m, lebar 9 m dan elevasi
lantai kendaraan +28 mdpl. Lebar lajur kendaraan didesain 2 x 3 m dan lebar trotoar 1 m. Seluruh
pembabanan struktur dihitung sesuai dengan SNI 1725-2016 tentang Pembebanan untuk Jembatan.
Perencanaan railing didesain agar menahan gaya tumbukan
kendaraan dengan kriteria kinerja tertentu. Perencanaan pelat trotoar dan pelat lantai kendaraan
serta struktur beton lainnya didesain berdasarkan RSNI T 04-2005 tentang Perencanaan Struktur Beton
untuk Jembatan. Perencanaan struktur baja didesain berdasarkan RSNI T 03-2005 yang meliputi kontrol
kapasitas kekuatan baja terhadap lentur, geser, tekan dan tarik. Perencanaan struktur baja meliputi
perencanaan gelagar memanjang, melintang, pelengkung, ikatan angin dan perencanaan sambungan.
Perletakan jembatan didesain dengan menggunakan bantalan elastomer.
Hasil analisa berupa konstruksi pelengkung dengan bentang 80 m, lebar lantai kendaraan adalah 8 m
untuk jalan 2 lajur 2 arah dengan lebar 3 m per lajur dan lebar trotoar 1 m pada kedua sisinya.
Struktur baja menggunakan mutu baja BJ 50, dimana dimensi gelagar memanjang menggunakan baja WF
350.175.7.11, gelagar melintang menggunakan baja WF 700.350.13.24, batang pelengkung menggunakan
baja WF 400.400.18.28, batang horizontal menggunakan baja profil WF 400.200.8.13, batang vertikal
tepi menggunakan baja profil WF 400.300.10.16 dan batang vertikal tengah menggunakan baja WF
400.200.8.13, batang diagonal menggunakan baja profil WF 400.200.8.13, batang penggantung
menggunakan baja T 400.200.8.13, ikatan angin pelengkung dan ikatan angin bawah menggunakan baja WF
175.175.7,5.11. Perletakan jembatan menggunakan bantalan elastomer dengan dimensi bantalan 1000 x
1000 x 265 mm dan tebal lapisan baja 3 mm.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]