PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN LAHAN PERTANIAN DI DESA YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG DENGAN METODE SELF POTENTIAL
Abstract
Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai lahan pertanian yang cukup luas. Desa
Yosowilangun Kabupaten Lumajang merupakan salah satu wilayah Indonesia yang memiliki lahan
pertanian cukup luas. Lahan pertanian dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan
karakteristik fisik dan ekosistemnya. Tegal dan sawah merupakan lahan pertanian yang tersebar
di Desa Yosowilangun Kabupaten Lumajang. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengamati
karakteristik bawah permukaan lahan pertanian dengan menggunakan salah satu pengukuran dengan
metode dalam geofisika, yaitu metode self potential. Tujuan penelitian untuk mendapatkan distribusi
pola nilai-nilai beda potensial struktur bawah permukaan lahan pertanian sehingga dapat memberikan
informasi tentang sub-surface lahan pertanian di Desa Yosowilangun Kabupaten Lumajang.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2017 hingga selesai dengan lokasi penelitian di Desa
Yosowilangun Kabupaten Lumajang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui informasi tentang pola
anomali pada bawah permukaan lahan pertanian menggunakan metode geofisika self potential.
Penelitian dilakukan pada dua jenis lahan pertanian yaitu tegal dan sawah, dengan cara mengambil
titik lintasan sepanjang 100 m pada lahan pertanian tegal dan 60 m untuk lahan pertanian sawah
dengan masing-masing spasi 2,5 m untuk tiap titik pengamatan. Hasil penelitian yang dilakukan pada
lahan pertanian di Desa Yosowilangun Kabupaten Lumajang menghasilkan 3 data, yaitu data nilai
potensial, jarak, dan data koordinat. Nilai potensial dan jarak diolah dengan software Surfer 10
untuk menunjukkan kontur ekuipotensial yang dihasilkan. Data koordinat juga diolah dengan software
Surfer 10 untuk mendapatkan peta kontur elevasi dari lahan pertanian yang diteliti. Sehingga dari
dua data hasil pegolahan dapat memberikan informasi tetang permukaan bawah lahan pertanian.
Pengolahan data pada lahan pertanian tegal dan sawah, menghasilkan nilai potensial rendah yang
diasosiasikan dengan warna biru sampai ungu merupakan titik yang berpotensi memiliki air tanah.
Lahan pertanian tegal di Desa Yosowilangun Kabupaten Lumajang berada pada koordinat 08˚14'34.4" LS
sampai 08˚14'31.4"LS dan 113˚18'29.8" BT sampai 113˚18'30.0" BT dengan elevasi 24 cm hingga 30 cm.
Indikasi anomali terlihat pada rentang nilai potensial 4,4 mV sampai -10,8 mV merupakan gambaran
bawah permukaan yang dipengaruhi oleh akar tanaman dan pergerakan air tanah. Sedangkan lahan
pertanian sawah memiliki rentang nilai potensial sebesar 3,7 mV sampai -2,7 mV. Pada koordinat
08°14'34,7" sampai 08°14'34,3" LS dan 113°43'28,9" sampai 113°43'27,3" BT dengan elevasi 14 cm
hingga 31 cm menunjukkan adanya
cekungan yang dapat diasumsikan sebagai potensi cekungan jebakan air tanah, potensi air tanah pada
lahan pertanian sawah cukup dominan dan merata. Nilai potensial alam yang dihasilkan pada lahan
pertanian tegal cenderung bernilai lebih kecil dari pada lahan sawah, dikarenakan adanya potensi
air tanah yang tidak kontinyu pada lahan pertanian tegal. Kontur lahan pertanian sawah cenderung
memiliki sebaran anomali potensial yang merata dari pada lahan pertanian tegal. Hal tersebut dapat
dilihat dari nilai potensial pada lahan pertanian yang bernilai negatif. Nilai potensial negatif
memiliki warna hijau, biru sampai ungu, maka sifat konduktif tanah terlihat pada warna-warna
tersebut. Tanah yang bersifat konduktif adalah tanah yang mampu menghantarkan arus listrik di dalam
permukaan bumi.