dc.description.abstract | Sukrosa dan pati merupakan produk akhir asimilasi karbon pada proses fotosintesis yang terjadi di
daun. Metabolisme sukrosa pada daun dipengaruhi oleh beberapa enzim, seperti Sucrose phosphate
synthase (SPS), yaitu enzim kunci yang memiliki peran penting dalam biosintesis sukrosa dalam
tanaman tebu (Saccharum officinarum). Sukrosa hasil biosintesis selanjutnya ditranslokasikan dari
jaringan asal ke jaringan penyimpanan oleh protein Sucrose transporter (SUT). Saat ini tanaman tebu
transgenik overekspresi single dan double gen SoSPS1 dan SoSUT1 telah tersedia. Namun tanaman
tersebut masih memerlukan beberapa pengujian yang lebih lanjut untuk mengetahui kesetabilan
ekspresi gen yang telah diinsersikan pada tanaman tebu. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui kestabilan gen SoSPS1 dan SoSUT1 tanaman tebu Produk Rekayasa Genetika (PRG)
overekspresi single dan double gen SoSPS1 dan SoSUT1 pada generasi ketiga.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Divisi Biomolekuler dan Bioteknologi CDAST (Center for
Development of Advanced Sciences and Technology) dan Agroteknopark Jubung, Universitas Jember pada
bulan Oktober 2015 sampai selesai. Bahan yang digunakan adalah tanaman tebu transgenik overekspresi
single gen SoSUT1 (14 tanaman yaitu event SU1, SU2, SU3, SU4 , SU5 , SU6 , SU7 , SU8 , SU9 , SU10 ,
SU11 , SU12 , SU13 , SU14 (Mufitdhah,
2015) dan 1 tanaman event SU15 (Rafikasari, 2015)), overekspresi single gen SoSPS1 (4 tanaman yaitu
event SP1, SP2, SP3, dan SP4 (Baskoro, 2012)), overekspresi double gen SoSPS1-SoSUT1 (12 tanaman
yaitu event D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, D9, D10, D11 dan D12 (Rafikasari, 2015)), dan tanaman
tebu non-transformasi varietas BL sebagai kontrol, N2 liquid, β-mercapto etanol, Phenyl Methyl
Sulfonyl Fluoride (PMSF), MgCl2, NaAc, NaOH, HCL, Ethylenediaminetetra acetic (EDTA),
Dithiothreitol (DTT), Polyvinyl poly
pyrrolidone (PVP), Resorsinol, Tris-HCL, SDS, H2O, Potasium acetat, Isopropanol, Etanol,
Chloroform, Buffer TE (Tris-EDTA), Phenol Chloroform Isoamylalcohol (PCI), dan bahan lain yang
digunakan untuk analisis molekular. Pengamatan meliputi; analisis PCR (Polymerase Chain Reaction),
analisis aktivitas enzim SPS, analisis kandungan sukrosa untuk mengetahui kandungan sukrosa batang
dengan uji Seliwanoff.
Uji stabilitas tanaman tebu diawali dengan konfirmasi keberadaan gen SoSPS1 dan gen SoSUT1 dengan
analisis PCR menggunakan pasangan primer F/R nptII dan primer F/R nptII. Hasil analisis PCR pada
tanaman tebu transgenik overekspresi single gen SoSPS1 generasi ketiga memiliki prosentase
kestabilan genetik 100%, tebu transgenik overekspresi single gen SoSUT1 memiliki prosentase
kestabilan genetik 73,3% dan pada tanaman tebu transgenik overekspresi double gen SoSPS1 dan SoSUT1
memiliki prosentase kestabilan genetik 50%. Analisis aktivitas enzim semua tanaman tebu transgenik
overekspresi single gen SoSPS1 dan overekspresi double gen SoSPS1 dan SoSUT1 mengalami peningkatan
aktivitas SPS dibandingkan tanaman kontrol, sehingga rata-rata kandungan sukrosa batang lebih
tinggi dibandingkan tanaman kontrol (wildtype). Tanaman tebu transgenik menghasilkan jumlah anakan
lebih sedikit atau sama dibandingkan tanaman tebu kontrol. | en_US |