dc.description.abstract | Lembar kerja siswa adalah sebuah petunjuk pratikum atau eksperimen siswa dalam melakukan kegiatan
tersebut. Kegiatannya berupa langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu permasalahan maupun tugas
dan harus sesuai dengan kompetensi dasar. LKS merupakan unsur wajib dalam pembelajaran sesuai
dengan kurikulum 2013. Berdasarkan wawancara, penggunaan LKS pada mata pelajaran fisika seperti
gerak harmonis masih jarang digunakan, LKS yang sudah digunakan belum menggunakan discovery
learning, pelaksanaan pratikum fisika jarang karena faktor waktu serta sarana di laboratorium
fisika. Hal tersebut menimbulkan unsur kinerja pratikum siswa kurang baik. Oleh karena itu,
dibutuhkan sebuah pemanfaatan teknologi guna membantu dalam pembelajaran. Salah satu contohnya,
dapat membuat sebuah webpage yang dapat memasukkan beberapa konten seperti gambar, video, simulasi
pratikum virtual. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan validitas, kinerja pratikum virtual
siswa, dan motivasi belajar siswa pada lembar kerja siswa (LKS) berbantuan webpage berbasis
discovery learning pokok bahasan getaran harmonik sederhana di SMA.
Metode pelaksanaan penelitian menggunakan model pengembangan 4D milik Thiagarajan. Proses tahapan
dalam model 4D milik Thiagrajan tersebut yaitu (1) define (tahap pendefinisian), (2) design (tahap
perancangan), (3) develop (tahap pengembangan), dan (4) disseminate (tahap penyebaran). Metode
validasi menggunakan lembar validasi yang diberikan kepada validator, metode kinerja pratikum
virtual siswa menggunakan observasi dan laporan, metode motivasi belajar siswa menggunakan lembar
angket motivasi belajar.
Berdasarkan hasil penilaian dari para validator didapatkan dengan nilai rata- rata presentase 86.5%
dengan kategori validitas sangat valid. Hasil validasi dapat dikatakan sangat valid atau dapat
digunakan tanpa revisi karena nilai validasinya
terdapat pada rentang 85,01% - 100,00%. Hasil penilaian para validator menunjukkan bahwa LKS hasil
pengembangan sudah layak diterapkan di sekolah, namun LKS tersebut belum dikatakan mencapai hasil
yang maksimal karena masih ada sedikit saran perbaikan. Penelitian dilakukan di SMAN Pakusari kelas
X MIPA 4 dengan jumlah siswa 33. Pelaksanaan penelitan selama sembilan jam tatam muka. Dalam tahap
penilaian produk diperoleh dua data yaitu penilaian kinerja pratikum virtual siswa dan motivasi
belajar siswa yang menggunakan angket tiap individu.
Pada penilaian kinerja pratikum virtual siswa dilakukan pada kegiatan pertama dan kegiatan kedua.
Berdasarkan analisis didapatkan penilaian kinerja pratikum virtual siswa kegiatan pertama pada
aspek satu, dan aspek dua 65.67% kategori sedang. Pada aspek tersebut masih banyak siswa yang
bingung mengindentifikasi fungsi alat dan bahan pada simulasi virtualnya. Masih banyak siswa nilai
kemampuan sedang pada aspek tersebut. Berdasarkan data tersebut pada aspek satu dan dua nilai skor
dua lebih dominan. Hal ini karena ada indikator yang tidak dilatihkan pada kegiatan pratikum
virtual. Pada aspek tiga, empat, lima dan enam presentase diatas 55% dengan kategori baik. Tapi
pada aspek keenam presentase 50.05% dengan kategori sedang. Pada kinerja pratikum virtual siswa
kegiatan dua pada aspek satu, dua, tiga, empat, dan lima mendapatkan presentase diatas 50% dengan
kategori baik. Sedangkan aspek keenam presentase 53.05% tergolong sedang. Jadi, kinerja pratikum
virtual siswa kegiatan satu secara classical mendapatkan presentase 49.2% dengan kategori sedang
dan pada kegiatan dua 59% dengan kategori baik.
Dampak lain yang diukur adalah motivasi belajar siswa setelah pembelajaran. Berdasarkan data
analisis secara classical motivasi belajar siswa adalah 75.30% tergolong termotivasi. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa merasa senang atau termotivasi terhadap pembelajaran dengan LKS berbantuan
webpage yang merupakan hal baru bagi siswa sehingga muncul dorongan pada diri siswa yang
menyebabkan proses pembelajaran berlangsung dengan baik. | en_US |