dc.description.abstract | Jamur tiram putih telah banyak digemari dan dibudidayakan masyarakat dengan cara memanfaatkan
limbah hasil pemotongan kayu sebagai media tumbuhnya. Pada pembuatan media tumbuh jamur tiram putih
terdiri dari bahan baku dan bahan tambahan. Bahan baku yang digunakan adalah serbuk kayu dan bahan
tambahan yang digunakan adalah kapur dan dedak (Suharnowo, 2012: 126). Pada dasarnya jamur tiram
putih merupakan jamur pengurai kayu yang dapat tumbuh pada limbah pertanian maupun industri yang
mengandung ligniselulosa (Sumarsih, 2010). Seiring dengan bertambahnya home industry mengakibatkan
peningkatan produksi limbah sehingga perlu penanganan limbah secara khusus agar tidak menjadi
timbunan sampah yang dapat mencemari lingkungan. Penangan masalah sampah terutama pada limbah kulit
singkong yang dihasilkan oleh para pengusaha tape salah satunya, yaitu memanfaatkan limbah tersebut
sebagai tambahan nutrisi pada media tumbuh jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Limbah kulit
singkong ketersediaannya sangat melimpah, Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 produksi singkong
sebanyak 3.624.586 ton (Badan Pusat Statistik, 2015). Berat total singkong segar dapat menghasilkan
limbah kulit luar 0,5-2% dan kulit dalam 8-15% (Departemen Pertanian, 2009). Kulit singkong dapat
dimanfaatkan sebagai tambahan nutrisi media tumbuh jamur tiram putih karena mengandung karbohidrat
yang tinggi diantaranya serat kasar sebesar 21,2%, ekstrak tanpa N 68% dan protein kasar
4,8%, Ca 0,36%, P
0,112%, Mg 0,227% (Devendra, 1977 dalam Hidayat, 2009). Jamur tiram putih membutuhkan nutrisi,
antara lain selulosa, hemiselulosa, lignin, protein, lemak, mineral, dan vitamin untuk kelangsungan
hidupnya. Jamur tiram putih dapat dibudidayakan oleh setiap orang yang menginginkannya. Informasi
teknik budidaya jamur tiram putih telah tersebar melalui penyuluhan, media televisi, media
internet, dan media buku. Untuk pemanfaatan limbah kulit singkong sebagai tambahan nutrisi pada
media tumbuh tidak banyak masyarakat mengerti tentang teknik pengerjaannya secara tepat. Oleh sebab
itu, pembuatan buku nonteks yang berisi teknik pengolahan limbah kulit sinkong sebagai tambahan
nutrisi pada media tumbuh jamur tiram putih diperlukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
tahapan-tahapan cara budidaya secara tepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah kulit singkong pada
media tumbuh terhadap produksi dan kandunga gizi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), untuk
menentukan persentase perbandingan serbuk kayu dengan serbuk kulit singkong yang dapat meningkatan
produksi dan kandungan gizi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), serta untuk mengetahui apakah
buku nonteks hasil dari penelitian pengaruh limbah kulit
singkong pada media tumbuh terhadap produksi dan kandungan gizi jamur tiram putih (Pleurotus
ostreatus) layak digunakan. Penelitian dilakukan di Kelurahan Jumerto, Kecamatan patrang, Jember
dan di Laboratorium Teknologi Industri Pangan Politeknik Negeri Jember. Penelitian berlangsung dari
tanggal 19 Maret –
24 Juli 2016. Desain penelitian yang dilakukan dengan pola rancangan acak lengkap (RAL) dengan
menggunakan 4 taraf perlakuan, yaitu m0 = 100% serbuk kayu + 0% serbuk kulit singkong (kontrol), m1
= 87,5% serbuk kayu + 12,5% serbuk kulit singkong, m2 = 75% serbuk kayu + 25% serbuk kulit
singkong, m3 = 62,5% serbuk kayu + 37,5% serbuk kulit singkong, setiap perlakuan terdiri 6 ulangan
dengan 2 unit. Setelah proses pemanenan jamur tiram putih terdapat parameter yang harus diamati
pada setiap perlakuan yaitu total berat tubuh buah, jumlah tubuh buah, diameter tudung, efisiensi
biologis, serata pada panen ke 2 dilakukan uji proksimat untuk mengetahui kadar air, abu, lemak,
protein, serat, karbohidrat jamur tiram putih dilakukan tiga kali pengulangan. Data hasil
penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis data anova dan dilanjutkan dengan uji
beda nyata terkecil (BNT5%). Hasil penelitian selanjutnya digunakan untuk penyusunan buku nonteks
untuk masyarakat umum yang berjudul “Limbah Kulit Singkong Solusi Untuk Meningkatkan Kualitas Dan
Hasil Produksi Jamur Tiram Putih”.Buku nonteks ini disusun berdasarkan pedoman penulisan buku
nonteks pelajaran oleh pusat pebukuan Depdiknas. Uji kelayakan buku nonteks dilakukan menggunakan
lembar validasi yang diserahkan pada validator ahli media dan validator ahli materi. Hasil uji
validasi buku berupa nilai dari skor setiap aspek penilaian danterdapat uraian saran dan komentar
secara deskriptif tentang buku.
Hasil analisis data dari total berat tubuh buah pada perlakuan m0 berbedanyata dengan perlakuan m1,
m2, m3, akan tetapi perlakuan m1, m2, m3 saling tidak menunjukkan berbeda nyata. Selanjutnya,
penambahan kulit singkong pada media tumbuh menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap jumlah tubuh
buah jamur tiram putih. Diameter pada perlakuan m0 berbeda nyata dengan perlakuan m1, namun tidak
berbeda nyata dengan perlakuan m2, m3; diameter tudung pada perlakuan m1 berbeda nyata dengan
perlakuan m0, m3, namun tidak beda nyata dengan perlakuan m2; diameter pada perlakuan m2 tidak beda
nyata dengan perlakuan m0, m1, m3; diameter tudung perlakuan m3 berbeda nyata dengan perlakuan m1,
namun menunjukkan tidak berbeda nyata dengan perlakuan m0, m2. Efisiensi biologis pada perlakuan m0
berbeda nyata dengan perlakuan m1, m2, m3, namun antar perlakuan m1, m2, m3 saling tidak berbeda
nyata. Hasil analisis data dari kadar air pada antar perlakuan m0, m1, m2, m3 saling berbeda nyata.
Kadar abu pada perlakuan m0 berbeda nyata dengan perlakuan m1, m2, m3; perlakuan m1 berbeda nyata
dengan perlakuan m0, m2, namun tidak beda nyata dengan perlakuan m3; perlakuan m2 berbeda nyata
dengan perlakuan m0, m1, namun tidak beda nyata dengan perlakuan m3; perlakuan m3 berbeda nyata
dengan perlakuan m0, namun tidak beda nyata dengan perlakuan m1, m2. Kadar lemak pada perlakuan m2
berbeda nyata dengan perlakuan m0, m1, m3, namun antar perlakuan m0, m1, m3 saling tidak berbeda
nyata. Kadar protein pada antar perlakuan m0, m1, m2, m3 saling berbeda nyata. Kadar serat pada
antar perlakuan m0, m1, m2, m3 saling berbeda nyata. Kadar karbohidrat pada antar perlakuan m0,
m1, m2, m3 saling berbeda nyata. Hasil uji validasi buku oleh validator ahli media diperoleh nilai
90 dan ahli materi diperoleh nilai 87,5 dengan keterangan buku layak digunakan.
Kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan menunjukkan
penambahan limbah kulit singkong pada media tumbuh berpengaruh terhadap produksi dan kandungan gizi
jamur tiram putih. Persentase komposisi media terbaik dihasilkan oleh media tumbuh perlakuan m2
(75% serbuk kayu + 25% serbuk kulit singkong) dapat meningkatkan produksi dan kandungan gizi jamur
tiram putih. Buku nonteks hasil penelitian pengaruh penambahan limbah kulit singkong pada media
tumbuh terhadap produksi dan kandungan gizi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) layak digunakan
masyarakat umum. | en_US |