PARTISIPASI POLITIK NAHDLATUL ULAMACABANG JEMBERPADA MASA REFORMASI TAHUN 1998-2015
Abstract
Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi sosial keagamaan yangdidirikan
pada 13 Januari 1926 sebagai wadah bagi masyarakat muslim Indonesia untuk mempertahankan keberadaan
ideologi ahlussunnah wal jama’ah. Meskipun NU didirikan sebagai organisasi sosial keagamann, dalam
perkembangan sosial politik sejak pertama didirikan mengalami perkembangan organisasi sebagai
jam’iyah dan sebagai partai politik. Pada muktamar ke-27 di Situbondo tahun 1984, NU menegaskan
gerakannya untuk tidak terjun dalam politik praktis dan lebih mengutamakan melakukan gerakan sosial
keagamaan yaitu NU kembali ke khittah 1926. Namun khittah NU memiliki multi tafsir di kalangan NU
sendiri, sehingga karena tuntutan sosial politik pada masa reformasi tahun 1998 NU kembali
mengurusi politik praktis dengan membentuk Partai Kebangkitan Bangsa. Uniknya, mulai dari tingkat
pusat hingga anak cabang, PKB mengambil pengurus NU dari tingkat pusat hingga Ranting sebagai
pengurus PKB, termasuk PKB di Kabupaten Jember.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja faktor yangmempengaruhi partisipasi politik NU
Cabang Jemberpada masa reformasi, bagaimanabentuk partisipasi politik NU Cabang pada masa reformasi
tahun 1998-2015, serta bagaiman dampak sosial politik partisipasi politik NU Cabang Jember pada
masa reformasi tahun 1998-2015.
Penelitian ini bertujuan: untukmenganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi NU Cabang
Jemberberpartisipasi politik pada masa reformasi, menganalisis bentuk partisipasi politik NU Cabang
Jember pada masa reformasi 1998-2015, serta mengalisis dampak sosial politik partisipasi
politik NU CabangJemberpada masa
reformasi 1998-2015.Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarahdilakukan dengan empat
langkah, yakni:pemilihan topik, heuristik,kritik,interpretasi, dan historiografi. Peneliti
melakukan proses penulisan yang utuh dan masuk akal atas interpretasi dan eksplanasi yang telah
dilakukan pada tahap sebelumnya. Penelitian ini pendekatan sosiologi politik dengan teori pilihan
rasional Coleman.
Penelitian ini menunjukkan bahwa NU Cabang Jember pada masa reformasi tahun 1998-2015 telah kembali
terjun ke dunia politik praktis.Pengalaman politik NU Cabang Jember pada masa lalu menjadi daya
dorong tersendiri untuk kembali mengurusi politik. Selain itu, adanya kultur pesantren yang melekat
pada masyarakat Jember semakin membuat NU menemukan relevansinya dalam mengurusi politik. Guna
mengaplikasikan keinginan untuk berpolitik, NU Cabang Jember juga membentuk DPC PKB Jember. Melalui
DPC PKB, NU menyebarkan sejumlah kader NU dalam mengisi jabatan pemerintah, baik legislatif maupun
eksekutif, sehingga kyai NU Cabang Jember dengan memanfaatkan ketokohannya, ikut serta
mengkampanyekan kader NU yang menjadi calon legislatif maupun eksekutif. Politik kyai NU Cabang
Jember selalu mewarnai perkembangan politik Jember setiap pelaksanaan Pilkada.Namun keterlibatan NU
Cabang Jember dalam politik praktis, memunculkan konflik kepentingan di internal NU sendiri, dan
sering terjadi perebutan pengaruh menjelang pelaksanaan Pilkada Jember.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, saran yang dapat diberikan peneliti terhadap NU Cabang Jember
diharapkan mampu menyeimbangkan antara kepentingan politik dan organisisasi NU sebagai organisasi
sosial keagamaan, tidak terlalu masuk dalam politik praktis, sebab hanya akan menggerus nilai-nilai
kewibawaan NU yang selama ini masih melekat.