dc.description.abstract | Perubahan kebijakan pemerintah dalam kurikulum pendidikan di Indonesia mendorong perubahan dari
paradigma lama yang menempatkan pendidik sebagai pusat belajar (teacher centered) ke paradigma baru
yang berfokus kepada peserta didik (student centered). Faktanya pembelajaran sejarah di lapangan
masih berpusat pada pendidik, sedangkan peserta didik didik saat pembelajaran cenderung pasif dan
tidak mampu berpikir secara analisis. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan
merubah gaya mengajar pendidik dengan menggunakan model pembelajaran Relating, Experiencing,
Applying, Cooperating, Transferring (REACT). Model pembelajaran Relating, Experiencing, Applying,
Cooperating, Transferring (REACT) memfasilitasi peserta didik untuk turut serta secara aktif
mengungkapkan pandangan mereka tentang topik pelajaran.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran Relating,
Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dapat meningkatkan hasil belajar sejarah
peserta didik kelas X 3 di SMA Negeri Jatiroto tahun ajaran 2016/2017. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar sejarah melalui penerapan model pembelajaran Relating,
Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) pada peserta didik kelas X 3 di SMA
Negeri Jatiroto tahun ajaran 2016/2017.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta
didik kelas X 3 SMA Negeri Jatiroto dengan jumlah 30 peserta didik. Desain penelitian ini
menggunakan model penelitian penelitian tindakan
Hopkins yang berbentuk spiral dengan 4 tahapan tiap siklusnya terdiri dari perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Metode pengumpulan data dalam
penelitian menggunakan metode observasi, wawancara, tes dan dokumenter.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sejarah peserta didik. Hasil
belajar ranah kognitif pada pra siklus peserta didik memperoleh skor ketuntasan 43,30%, siklus 1
peserta didik memperoleh ketuntasan 53,33%, terjadi peningkatan sebesar 23,07% dari pra siklus.
Pada siklus 2 memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 63,33%, terjadi peningkatan 18,75% dari siklus
1. Pada siklus 3 meningkat 21,05% dengan memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 76,67%. Hasil
belajar ranah psikomotorik pada pra siklus tidak diteliti, pada siklus 1 memperoleh skor rata-rata
2,62 dengan kriteria cukup (C). Pada siklus 2 memperoleh skor rata-rata 2,87 sehingga meningkat
sebesar 0,25 dengan kriteria baik (B-). Pada siklus 3 meningkat sebesar 0,30 menjadi 3,17 dengan
kriteria baik (B).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Relating, Experiencing,
Applying, Cooperating, Transferring (REACT) pada pembelajaran sejarah dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas X 3 SMA Negeri Jatiroto tahun ajaran 2016/2017. Peningkatan hasil
belajar sejarah diketahui setelah melakukan penelitian persiklus pada aspek kognitif dan
psikomotorik menggunakan model pembelajaran Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,
Transferring (REACT).
Manfaat dari penelitian ini yaitu bagi pendidik sebagai masukan dalam pengelolaan pembelajaran
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah dan sebagai sumbangan tentang penerapan model
pembelajaran Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) dalam pembelajaran
sejarah. Sedangkan bagi peserta didik dapat memberikan sajian pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan, sehingga peserta didik tidak lagi menganggap pelajaran sejarah sebagai pelajaran yang
membosankan. Sementara bagi pihak sekolah dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
mengadakan variasi model pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik dan bagi peneliti berikutnya, hasil penelitian ini dapat
menjadi masukan bagi peneliti-peneliti lain untuk mengadakan penelitian serupa di masa yang akan
datang.
Saran dari penelitian ini yaitu bagi pendidik sejarah sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang
dapat meningkatkan kreativitas sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Sedangkan
bagi lembaga pendidikan, hasil dari penelitian ini merupakan sebuah masukan yang dapat berguna dan
digunakan sebagai umpan balik bagi kebijaksanaan yang diambil dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Sementara bagi peneliti selanjutnya, agar dapat lebih
mengembangkan penelitian pembelajaran dengan model pembelajaran Relating, Experiencing, Applying,
Cooperating, Transferring (REACT) pada materi yang lain dalam ruang lingkup yang luas dan dalam
jangka waktu yang lama. | en_US |