PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B2 MELALUI PERMAINAN CONGKLAK DI TK SISWA BUDHI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Abstract
Pendidikan anak di Taman Kanak-kanak (TK) merupakan pembinaan dan pengembangan seluruh potensi anak
salah satunya yaitu perkembangan kemampuan berhitung. Aktivitas manusia tidak dapat terlepas dari
peran matematika didalamnya, mulai dari penambahan, pengurangan, pembagian sampai perkalian.
Kemampuan berhitung setiap anak berbeda-beda, seperti halnya di TK Siswa Budhi masih banyak anak
yang kemampuan berhitungnya rendah, hal ini disebabkan karena pembelajaran yang digunakan disekolah
masih belum berpusat pada anak dan pemberian tugas hanya menggunakan media kartu angka saja
sehingga pembelajaran terkesan monoton dan membuat anak cepat bosan. Pengembangan kemampuan
berhitung melalui media tersebut dirasakan kurang efektif sehingga kurang berkembangnya kemampuan
berhitung anak. Berdasarkan permasalahan tentang kemampuan berhitung tersebut, diperlukan metode
pembelajaran yang menyenangkan dalam menngenalkan konsep bilangan pada anak agar dapat
mengoptimalkan kemampuan berhitung anak. Metode pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya
metode bermain congklak. Pemilihan metode bermain congklak untuk meningkatkan perkembangan
kemampuan berhitung anak karena metode bermain congklak adalah permainan yang didalamnya terdapat
unsur membilang angka.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, dapat dipaparkan rumusan masalah penelitian ini,
adalah: (1) bagimanakah penerapan permainan congklak untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak
kelompok B2 di TK Siswa Budhi Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2016/ 2017 ?;
(2) bagaimanakah peningkatan kemampuan berhitung anak melalui melalui
permainan congklak kelompok B2 di TK Siswa Budhi Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember
Tahun Pelajaran 2016/ 2017?.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan jenis penelitian yang akan dilaksanakan dengan
menggunakan model Kemmis dan Me Taggart. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi dan metode tes. Analisis yang digunakan
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Penerapan bermaian congklak dalam pembelajaran
meningkatkan kemampuan berhitung anak dilaksanaan dalam 2 siklus. Siklus I dilakukan dengan cara
guru mempersiapkan media congklak, guru memperlihatkan dan memberi contoh bermaian congklak pada
anak, kemudian guru mengajak anak untuk bermain congklak. Kendala yang dialami pada siklus I yaitu,
guru masih kesulitan dalam mengkondisikan anak, saat pembelajaran berlangsung masih banyak anak
yang tidak tertib, terdapat beberapa anak kesulitan ketika menyebutkan hasil penambahan dan
pengurangan, dan anak merasa cepat bosan selama pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan pada siklus
II hampir sama dengan siklus I akan tetapi ditambahkan perbaikan dari perencanaan yang ada pada
siklus I, pada siklus II guru membagi anak menjadi 5 kelompok yang masing-masing ada 3 anggota agar
guru lebih mudah untuk melihat perkembangan anak dan agar anak lebih terkondisikan. Peningkatan
kemampuan berhitung anak kelompok B2 di TK Siswa Budhi dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata
kelas pada prasiklus 53,3, siklus I 58,3, dan siklus II meningkat menjadi 71,3.
Berdasarkan temuan di atas, dapat diberikan saran yaitu guru hendaknya mempertimbangkan kemampuan
berhitung anak dengan menggunakan media permainan congklak; kepala sekolah hendaknya memberikan
motivasi guru-guru untuk menerapkan metode permainan congklak dalam kegiatan pembelajaran
berhitung; dan peneliti hendaknya mengembangkan penelitian ini untuk menemukan sesuatu yang baru
dalam meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung.