dc.description.abstract | Insektisida alami memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah harga
yang terjangkau, mudah pembuatannya dan mudah terurai sehingga aman untuk manusia. Buah mimba
memiliki kandungan senyawa azadirachtin, alkaloid, salannin, azadiradion, salannol, gedunin,
nimbinen dan deacetyl nimbinen, dimana azadirachtin dan alkaloid dapat bekerja sebagai racun kontak
dan racun perut. Buah ketapang mempunyai kandungan senyawa alkaloid, terpenoid, tanin, saponin dan
glikosida, saponin bekerja sebagai racun kontak, racun perut, racun pernapasan dan racun syaraf
sekaligus. Telah diketahui bahwa masing-masing ekstrak memiliki zat akif yang berbeda, dimana zat
aktif tersebut bersifat toksik terhadap mortalitas larva Aedes aegypti L.. Apabila dua senyawa
toksik yang berbeda dicampur menjadi satu, dimungkinkan campuran senyawa aktif tersebut bersifat
sinergis (saling mendukung) atau antagonis. Pada penelitian ini, campuran antara ekstrak buah mimba
dan buah ketapang bekerja secara sinergis atau saling mendukung, sehingga menghasilkan toksisitas
yang lebih tinggi dari pada toksisitas ekstrak buah mimba saja atau ekstrak buah ketapang saja.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besar toksisitas campuran ekstrak buah mimba (Azadirachta
indica J.) dengan buah ketapang (Terminalia catappa L.) dengan Lethal Concentration 50 (LC50)
terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dan untuk mengetahui toksisitas campuran ekstrak
buah mimba (Azadirachta indica J.) dengan buah ketapang (Terminalia catappa L.) dibandingkan
toksisitas ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.)saja atau ekstrak buah ketapang (Terminalia
catappa L.) saja dan mengetahui kelayakan buku ilmiah populer sebagai buku bacaan masyarakat.
Konsentrasi yang digunakan pada ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.) saja yaitu 1 ppm, 5 ppm,
25 ppm, 50 ppm,75 ppm, 100 ppm, 125 ppm, dan 150 ppm. Sedangkan konsentrasi yang digunakan pada
ekstrak buah ketapang (Terminalia catappa L.) saja yaitu 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm, 1000 ppm, 1250
ppm, 1500 ppm, 2000 ppm. Konsentrasi yang digunakan pada campuran ekstrak buah mimba (Azadirachta
indica J.) dengan buah ketapang (Terminalia catappa L.) adalah 0,1
ppm, 1 ppm, 5 ppm, 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm dan 100 ppm. Pada setiap perlakuan menggunakan 20 ekor
larva uji dalam 100 ml air dan campuran ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.) dengan buah
ketapang (Terminalia catappa L.). Pengujian dilakukan 4 kali pengulangan, dengan menggunakan larva
sebanyak 560 ekor larva. Data untuk menentukan LC50 diperoleh dengan menggunakan analisis probit.
Berdasarkan hasil analisis probit diketahui bahwa nilai LC50 dengan masa waktu 24 jam terhadap
ekstrak buah mimba sebesar 42,72 ppm, dengan batas bawah sebesar 37,27 ppm dan batas atas sebesar
47,72 ppm. Sedangakan pada ekstrak buah ketapang diketahui bahwa nilai LC50 dengan masa waktu 24
jam sebesar 968,64 ppm, dengan batas bawah sebesar 914,16 ppm dan batas atas sebesar 1018,64 ppm.
Dan pada campuran ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.) dengan buah ketapang (Terminalia
catappa L.) adalah 15,50 ppm dengan batas bawah sebesar 12,28ppm dan batas atas sebesar 18,81ppm.
Dimana batas bawah adalah konsentrasi terendah campuran ekstrak buah mimba dan buah ketapang yang
dapat mematikan larva uji sebesar 50%, sedangkan yang dimaksud batas atas adalah konsentrasi
tertinggi campuran ekstrak buah mimba dan buah ketapang yang dapat mematikan larva uji sebesar 50%
dalam waktu 24 jam.
Nilai yang dihasilkan LC50 campuran ekstrak buah mimba dan buah ketapang menunjukkan nilai yang
lebih rendah dibandingkan nilai LC50 ekstrak tunggal, dimana hal tersebut memberi arti bahwa
toksisitas campuran ekstrak buah mimba dan buah ketapang lebih tinggi dibandingkan dengan
toksisitas ekstrak tunggal baik buah mimba atau buah ketapang. Toksisitas campuran ekstrak buah
mimba dan buah ketapang lebih tinggi dari pada toksisitas ekstrak buah mimba saja atau ekstrak buah
ketapang saja dikarenakan adanya sinergisme antara senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak buah
mimba dengan senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak buah ketapang.
Dalam penelitian lebih lanjut disarankan menggunakan variasi perbandingan campuran ekstrak buah
mimba (Azadirachta indica J.) dengan buah ketapang (Terminalia catappa L.). Hasil penelitian
disusun menjadi buku ilmah populer yang divalidasi oleh dua validator, yaitu satu ahli materi, satu
ahli media. Hasil validasi meliputi empat komponen yaitu: komponen isi, komponen penyajian,
komponen bahasa, dan komponen grafika. Berdasarkan hasil uji validasi buku ilmiah populer,
diketahui bahwa skor validasi dari ahli materi sebesar 73,2% dan skor validasi ahli media sebesar
76,7% sehingga hasil validasi buku ilmiah populer sebesar 75 % dengan kualifikasi layak. Maka dari
hasil validasi diperoleh kesimpulan bahwa buku ilmiah populer layak digunakan dengan menambahkan
sesuatu yang kurang sesuai dengan saran dan komentar umum yang diberikan oleh masing-masing
validator. | en_US |