Show simple item record

dc.contributor.advisorWAHYUNI, Hj. Dwi
dc.contributor.advisorFIKRI, Kamalia
dc.contributor.authorSARI, Fida Marta
dc.date.accessioned2018-02-08T03:58:03Z
dc.date.available2018-02-08T03:58:03Z
dc.date.issued2018-02-08
dc.identifier.nim130210103055
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84186
dc.description.abstractInsektisida alami memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah harga yang terjangkau, mudah pembuatannya dan mudah terurai sehingga aman untuk manusia. Buah mimba memiliki kandungan senyawa azadirachtin, alkaloid, salannin, azadiradion, salannol, gedunin, nimbinen dan deacetyl nimbinen, dimana azadirachtin dan alkaloid dapat bekerja sebagai racun kontak dan racun perut. Buah ketapang mempunyai kandungan senyawa alkaloid, terpenoid, tanin, saponin dan glikosida, saponin bekerja sebagai racun kontak, racun perut, racun pernapasan dan racun syaraf sekaligus. Telah diketahui bahwa masing-masing ekstrak memiliki zat akif yang berbeda, dimana zat aktif tersebut bersifat toksik terhadap mortalitas larva Aedes aegypti L.. Apabila dua senyawa toksik yang berbeda dicampur menjadi satu, dimungkinkan campuran senyawa aktif tersebut bersifat sinergis (saling mendukung) atau antagonis. Pada penelitian ini, campuran antara ekstrak buah mimba dan buah ketapang bekerja secara sinergis atau saling mendukung, sehingga menghasilkan toksisitas yang lebih tinggi dari pada toksisitas ekstrak buah mimba saja atau ekstrak buah ketapang saja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besar toksisitas campuran ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.) dengan buah ketapang (Terminalia catappa L.) dengan Lethal Concentration 50 (LC50) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dan untuk mengetahui toksisitas campuran ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.) dengan buah ketapang (Terminalia catappa L.) dibandingkan toksisitas ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.)saja atau ekstrak buah ketapang (Terminalia catappa L.) saja dan mengetahui kelayakan buku ilmiah populer sebagai buku bacaan masyarakat. Konsentrasi yang digunakan pada ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.) saja yaitu 1 ppm, 5 ppm, 25 ppm, 50 ppm,75 ppm, 100 ppm, 125 ppm, dan 150 ppm. Sedangkan konsentrasi yang digunakan pada ekstrak buah ketapang (Terminalia catappa L.) saja yaitu 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm, 1000 ppm, 1250 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm. Konsentrasi yang digunakan pada campuran ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.) dengan buah ketapang (Terminalia catappa L.) adalah 0,1 ppm, 1 ppm, 5 ppm, 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm dan 100 ppm. Pada setiap perlakuan menggunakan 20 ekor larva uji dalam 100 ml air dan campuran ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.) dengan buah ketapang (Terminalia catappa L.). Pengujian dilakukan 4 kali pengulangan, dengan menggunakan larva sebanyak 560 ekor larva. Data untuk menentukan LC50 diperoleh dengan menggunakan analisis probit. Berdasarkan hasil analisis probit diketahui bahwa nilai LC50 dengan masa waktu 24 jam terhadap ekstrak buah mimba sebesar 42,72 ppm, dengan batas bawah sebesar 37,27 ppm dan batas atas sebesar 47,72 ppm. Sedangakan pada ekstrak buah ketapang diketahui bahwa nilai LC50 dengan masa waktu 24 jam sebesar 968,64 ppm, dengan batas bawah sebesar 914,16 ppm dan batas atas sebesar 1018,64 ppm. Dan pada campuran ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.) dengan buah ketapang (Terminalia catappa L.) adalah 15,50 ppm dengan batas bawah sebesar 12,28ppm dan batas atas sebesar 18,81ppm. Dimana batas bawah adalah konsentrasi terendah campuran ekstrak buah mimba dan buah ketapang yang dapat mematikan larva uji sebesar 50%, sedangkan yang dimaksud batas atas adalah konsentrasi tertinggi campuran ekstrak buah mimba dan buah ketapang yang dapat mematikan larva uji sebesar 50% dalam waktu 24 jam. Nilai yang dihasilkan LC50 campuran ekstrak buah mimba dan buah ketapang menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan nilai LC50 ekstrak tunggal, dimana hal tersebut memberi arti bahwa toksisitas campuran ekstrak buah mimba dan buah ketapang lebih tinggi dibandingkan dengan toksisitas ekstrak tunggal baik buah mimba atau buah ketapang. Toksisitas campuran ekstrak buah mimba dan buah ketapang lebih tinggi dari pada toksisitas ekstrak buah mimba saja atau ekstrak buah ketapang saja dikarenakan adanya sinergisme antara senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak buah mimba dengan senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak buah ketapang. Dalam penelitian lebih lanjut disarankan menggunakan variasi perbandingan campuran ekstrak buah mimba (Azadirachta indica J.) dengan buah ketapang (Terminalia catappa L.). Hasil penelitian disusun menjadi buku ilmah populer yang divalidasi oleh dua validator, yaitu satu ahli materi, satu ahli media. Hasil validasi meliputi empat komponen yaitu: komponen isi, komponen penyajian, komponen bahasa, dan komponen grafika. Berdasarkan hasil uji validasi buku ilmiah populer, diketahui bahwa skor validasi dari ahli materi sebesar 73,2% dan skor validasi ahli media sebesar 76,7% sehingga hasil validasi buku ilmiah populer sebesar 75 % dengan kualifikasi layak. Maka dari hasil validasi diperoleh kesimpulan bahwa buku ilmiah populer layak digunakan dengan menambahkan sesuatu yang kurang sesuai dengan saran dan komentar umum yang diberikan oleh masing-masing validator.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries130210103055;
dc.subjectEKSTRAK BUAH MIMBAen_US
dc.subjectAZADIRACHTA INDICA Jen_US
dc.subjectBUAH KETAPANGen_US
dc.subjectTERMINALIA CATAPPA Len_US
dc.subjectMORTALITAS LARVA NYAMUKen_US
dc.subjectAEDES AEGYPTI L.en_US
dc.titleToksisitas Campuran Ekstrak Buah Mimba (Azadirachta indica J.) dan Buah Ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap Moralitas Larva Nyamuk Aedes aegypti L. serta Pemanfaatannya sebagai Buku Ilmiah Populeren_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record