dc.description.abstract | Treadmill merupakan salah satu bentuk latihan fisik yang mengalami
transisi penggunaan energi dari proses metabolisme aerobik menuju metabolisme anaerobik.
Metabolisme anaerobik akan menghasilkan akumulasi asam laktat dan dapat menyebabkan kelelahan dan
nyeri otot. Pada umumnya, nyeri ini timbul setelah latihan dan mencapai puncak pada 24 sampai 48
jam setelahnya. Secara fisiologis, akumulasi asam laktat sebagai akibat dari latihan intensitas
tinggi akan dinetralkan oleh beberapa sistem penyangga dalam tubuh. Ketika kapasitas penyangga di
intraseluler terlampaui, asam laktat akan berdifusi ke dalam darah. Pada saat itu, mekanisme
penyangga ekstraseluler seperti sistem bikarbonat akan
dirangsang. Penambahan bioavaiabilitas dari ion bikarbonat (HCO3-) ekstraseluler
akan menetralisir asam yang berlebih. Natrium bikarbonat (NaHCO3) dapat berfungsi sebagai senyawa
penyangga dari luar tubuh dengan menambah bioavailabilitas [HCO3-] kemudian mengikat H+ untuk
membentuk asam karbonat (H2CO3). H2CO3 secara reversibel diubah menjadi H2O dan CO2 oleh enzim
karbonat anhidrase (CA).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian natrium bikarbonat terhadap
berkurangnya kelelahan dan nyeri otot setelah melakukan treadmill. Penelitian ini menggunakan
metode quasi eksperimental dengan rancangan eksperimental seri dimana sukarelawan menjadi kontrol
atas dirinya sendiri. Sampel menggunakan 20 orang yang dipilih dari populasi mahasiswa tingkat
sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Semua sukarelawan masuk ke dalam kelompok kontrol
dan mengkonsumsi minuman jeruk yang mengandung natrium klorida 100mg/kgBB. Satu jam setelahnya
sukarelawan melakukan treadmill hingga mencapai kelelahan otot maksimal. Lama waktu yang dicapai
kemudian dicatat kemudian dilakukan pengukuran intensitas nyeri dengan Visual Analog Scale (VAS)
sesaat setelah treadmill, 24 jam, 48 jam, dan 72 jam
setelah melakukan treadmill. Seminggu setelahnya sukarelawan berperan sebagai kelompok perlakuan
melakukan protokol yang sama dengan mengkonsumsi minuman jeruk yang mengandung natrium bikarbonat
300mg/kgBB.
Hasil penelitian ini antara lain didapatkan lama treadmill rata-rata kelompok kontrol yaitu 717
detik, sedangkan kelompok perlakuan yaitu 787 detik. Pemeriksaan intensitas nyeri yang dilakukan
sesaat setelah treadmill memiliki nilai rata-rata sebesar 55,4 satuan pada kelompok kontrol dan
44,7 satuan pada kelompok perlakuan. Pada 24 jam setelah treadmill, nilai rata-rata intensitas
nyeri otot kelompok kontrol adalah 4,9 satuan, sedangkan pada kelompok perlakuan adalah 4,3 satuan.
Pada 48 dan 72 jam setelah treadmill, semua sukarelawan pada kelompok kontrol maupun perlakuan
sudah tidak merasakan nyeri otot.
Berdasarkan analisis data dengan T-paired test, pemberian natrium bikarbonat pada kelompok
perlakuan meningkatkan lama treadmill dan menurunkan intensitas nyeri sesaat setelah treadmill
secara signifikan (p<0,05) jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun intensitas nyeri tunda
pada kelompok perlakuan tidak menurun secara signifikan (p>0,05). | en_US |