dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan besarnya laba
pada UD. Layar di tahun 2011. Obyek dari penelitian ini adalah UD. Layar yang
berlokasi di Jalan Cempaka Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten
Jember. Periode data yang digunakan adalah data lima tahun terakhir mulai dari
tahun 2006 sampai dengan tahun 2010. Penelitian ini menitikberatkan pada
penentuan laba di masa yang akan datang yaitu 2011 serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan perencanaan laba seperti contribution margin, break even point,
margin of safety dan operating leverage. Dalam penyusunan Analisis Biaya-
Volume-Laba (Cost-Volume-Profit Analysis) Sebagai Alat Perencanaan Laba pada
UD. Layar di Jember, metode analisis yang digunakan yaitu metode Analisis
Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit Analysis) dengan menggunakan konsep
contribution margin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UD. Layar di
Jember pada tahun 2011 mendapatkan laba sebesar Rp. 1.032.596.832,00, maka
UD. Layar di Jember harus memperhatikan dan melakukan tindakan sesuai
ramalan atau estimasi, untuk : Volume penjualan produk temari wood sebesar
927 unit dengan harga jual Rp. 1.418.750,00 dan produk mesi wood sebesar
621 unit dengan harga jual Rp. 1.299.870,00, total biaya variabel adalah
Rp. 17.039.246,00 dan biaya tetap adalah Rp. 222.291.389,00. BEP untuk produk
jenis temari wood adalah sebesar 240 unit dan Rp. 233.990.936,00. BEP untuk
produk jenis mesi wood adalah sebesar 280 unit dan Rp. 135.543.530,00. Margin
of Safety jenis produk temari wood adalah 41% dan produk mesi wood adalah 26%,
ini berarti bahwa jika penjualan nyata jenis temari wood dan produk mesi wood
berkurang atau menyimpang lebih besar dari 41% dan 26% (dari penjualan yang
direncanakan) perusahaan akan menderita kerugian. Degree of operating leverage
merupakan ukuran, pada tingkat penjualan tertentu, berapa persen perubahan
volume penjualan akan mempengaruhi keuntungan. Jadi dapat dikatakan bahwa
operating leverage UD. Layar adalah sebesar 1,215 atau 121,5% yang berarti
setiap 1% kenaikan pendapatan penjualan akan mengakibatkan 121,5% kenaikan
laba bersih. Shut Down Point untuk produk Temari Wood Rp. 143.152.456,00 atau
8 unit dan untuk Mesi Wood Rp. 82.923.679,00 atau 8 unit, jadi dapat dikatakan
usaha pengolahan produk Temari Wood dan Mesi Wood harus dihentikan jika
penjualannya berada dibawah titik penutupan usaha (shut down point). | en_US |