dc.description.abstract | Selama ini pengelolaan pembelajaran matematika di kelas mengikuti
urutan sajian berikut: pembelajaran dimulai dari pemberian teori/teorema/definisi,
kemudian contoh-contoh dan terakhir siswa diberikan soal-soal latihan.
Seharusnya perlu dipikirkan cara penyajian dan suasana pembelajaran matematika
yang memungkinkan anak mudah memahami serta merasa senang belajar
matematika. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengakrabkan
matematika dengan realitas kehidupan anak. Dengan kata lain, dalam
pembelajaran, guru perlu mengaitkan konsep-konsep matematika dengan
pengalaman anak dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pembelajaran yang
sesuai dengan hal tersebut adalah pembelajaran matematika realistik (PMR).
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran
perbandingan dengan pembelajaran matematika realistik yang dapat dijadikan
acuan oleh guru-guru dalam melakukan pembelajaran.
Pelaksanaan uji coba dilaksanakan pada tanggal 24 November, 1,
4,8,11dan 15 Desember 2009. objek coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Rambipuji. Saat uji coba siswa diajak mengikuti pembelajaran
matematika dengan pembelajaran matematika realistik. Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi, dan angket.
Aktifitas Guru diamati oleh observer untuk mengetahui apakah guru telah
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
matematika dengan pembelajaran PMR, sedangkan aktifitas siswa diamati oleh
observer untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan PMR pokok bahasan
berbandingan kelas VII SMP.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran
matematika, dengan kategori kevalidan masing-masing perangkat sangat tinggi
yaitu, RPP (0.8833), Buku guru (0.8830), Buku siswa (0.8025), LKS (0.8206),
soal pre-test (0.8352), dan soal post-test (0.8442). Berdasarkan hasil observasi
aktifitas guru diperoleh persentase keaktifan guru pada pembelajaran pertama
sebesar 87,5 %, sedangkan pada pembelajaran kedua, ketiaga dan keempat sebear
100%, menunjukkan kategori baik dengan demikian guru telah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pendekatan PMR, sedangkan
persentase keaktifan siswa pada pembelajaran pertama dan kedua sebesar 83,33%
dan pembelajaran ketiga dan keempat sebesar 100%, menunjukkan kategori baik
x
dengan demikian pembelajaran dengan pendekatan PMR ini sangat efektif
dilakukan dan dapat meningkatkan keaktifan siswa.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah perangkat pembelajaran
matematika yang telah dikembangkan sesuai dengan pembelajaran matematika
dengan pendekatan PMR yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Buku guru, Buku siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan alat evaluasi (Pre-test
dan Post-test) sudah layak digunakan pada pokok bahasan perbandingan dan dapat
dijadikan masukan dan contoh bagi guru matematika di SMP untuk menerapkan
pembelajaran matematika dengan pendekatan PMR pada pokok bahasan
perbandingan kelas VII SMP. | en_US |