PELAKSANAAN PROSEDUR AKUNTANSI KLIRING PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) KANTOR CABANG SITUBONDO
Abstract
Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Nyata yang dilaksanakan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kanca Situbondo pada tanggal 20 Januari 2003 sampai dengan 20 Februari 2003, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. PT Bank Rakyat Indonesia Kanca Situbondo di dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan selalu memberikan jasa yang terbaik bagi masyarakat pada umumnya dan baik bagi BRI pada khususnya.
2. Ada 3 bagian yang terkait dalam pelaksanaan prosedur akuntansi kliring yaitu: bagian kliring, bagian giro, bagian akuntansi.
3. Kliring merupakan salah satu pelayanan jasa yang sangat memudahkan nasabah untuk perhitungan panagihan dari surat-surat berharga dari suatu bank peserta kliring terhadap bank lainnya agar terselenggara dengan mudah, aman, serta memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
4. Warkat yang diikutsertakan dalam kliring dapat dikelompokkan menjadi 4 macam warkat kliring, yaitu sebagai berikut;
a. Warkat debet keluar Warkat ini adalah warkat yang diserahkan oleh nasabah Iangsung ke bagian kliring, warkat ini berupa cek, bilyet giro, dan surat berharga lainnya. Warkat tersebut akan di jadikan data kliring I dan termasuk juga daftar kliring serta neraca kliring, setelah memperoleh kepastian dari kliring II bahwa warkat tersebut dapat dicairkan, maka bagian kliring akan memberi informasi pada bagian giro untuk input saldo giro nasabah. Bagian akuntansi akan memperoleh data kliring tersebut untuk di input ke dalam komputer dalam pembuatan jurnal kliring.
b. Warkat kredit keluar Bukti pembuatan warkat ini adalah nota kredit yang bisa berupa aplikasi transfer dan nota debet. Warkat ini selanjutnya akan dijadikan dasar data kliring I dan pembuatan daftar kliring, neraca kliring dan pembuatan saldo bilyet giro. Daftar kliring ke bagian akuntansi untuk pembuatan jurnal kliring. Dari kliring 1 dan kliring II akan memperoleh kliring yang akan diarsip berdasarkan tanggal oleh bagian kliring. Bagian akuntansi tersebut akan memperoleh informasi mengenai saldo kliring untuk pencocokan saldo kliring yang di buat bagian akuntansi.
c. Warkat debet masuk Warkat ini diperoleh dari kliring I, warkat ini dapat berupa cek, bilyet giro bank sendiri yang ditarik untuk keuntungan nasabah bank lain. Warkat ini akan dijadikan dasar pembuatan nota debet yang akan dijadikan dasar data untuk saldo giro oleh bagian giro.
d. Warkat kredit masuk Warkat ini diperoleh dari kliring I, warkat ini akan dijadikan dasar pembuatan nota kredit oleh bagian kliring dan akan diserahkan ke bagian giro untuk data saldo giro.
3. Warkat-warkat yang dikliringkan atau disetorkan di lembaga kliring, yaitu sebagai berikut: cek, bilyet giro dan nota kredit kliring.
Collections
- DP-Accounting [658]