dc.description.abstract | Perkembangan dalam bidang pendidikan berpengaruh pada berbagai macam pembaruan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Rendahnya minat belajar siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah. Salah satu pembaruan yang dapat dilakukan ialah dengan menerapkan model pembelajaran dengan menggabungkannya bersama sumber belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran ARIAS dengan sumber belajar majalah Sains. Model pembelajaran ARIAS merupakan model pembelajaran yang terdiri dari lima komponen, yaitu assurance, relevance, interest, assessment, dan statisfaction. Kelebihan model pembelajaran ARIAS yaitu, membuat siswa merasa kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti memiliki nilai bermanfaat dan berguna bagi kehidupan mereka, membuat siswa terdorong mempelajari sesuatu yang akan dipelajari dan memiliki tujuan yang jelas, serta ada manfaat mendorong individu untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, penerapan penggabungan antara model pembelajaran dan sumber sebagai upaya untuk menaikkan hasil belajar siswa dan juga menarik minat siswa terhadap pembelajaran IPA.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) meningkatkan minat belajar IPA-Biologi siswa dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan majalah Sains pada siswa kelas VII C SMPN 2 Tanggul (pokok bahasan interaksi makhluk hidup dengan lingkungan), dan 2) meningkatkan hasil belajar IPA-Biologi siswa dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan majalah Sains pada siswa kelas VII C SMPN 2 Tanggul (pokok bahasan interaksi makhluk hidup dengan lingkungan). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Tanggul. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai dengan April 2017 semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII C semester genap tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode obervasi, wawancara, angket dan tes. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Perhitungan minat belajar siswa dilakukan dengan menggunakan angket yang dibagikan sebanyak dua kali, yakni pada pra penelitian dan setelah siklus dua berakhir. Sedangkan untuk hasil belajar diukur dengan memberikan tes pada setiap akhir siklus satu dan siklus dua, dengan kriteria ketuntasan minimal 72 (disesuaikan dengan KKM SMP Negeri 2 Tanggul). Berdasarkan penelitian diketahui bahwa ada peningkatan terhadap minat dan hasil belajar siswa. Pada minat belajar siswa terdapat peningkatan aspek perasaan senang sebesar 1,46 (13,97%); aspek keterlibatan siswa sebesar 1,97 (14,53%); aspek ketertarikan sebesar 3,08 (12,74%); dan aspek perhatian siswa sebesar 2,34 (11,83). Peningkatan rata-rata seluruh aspek minat belajar siswa dari pra siklus ke pasca siklus sebesar 2,22 dengan persentase sebesar 13,03%. Pada hasil belajar siswa di ranah kognitif, peningkatan nilai ketuntasan klasikal terjadi dari pra siklus ke siklus I, dan dari siklus I ke siklus II. Ketuntasan klasikal pada pra siklus ialah sebesar 0%; siklus I sebesar 34,28%; dan pada siklus II sebesar 82,85%. Peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari pra siklus ke siklus I sebesar 24,79%; siklus I ke siklus II sebesar 23,22%; dan pra siklus ke siklus II sebesar 26,35 (53,77%). Pada ranah afektif, diketahui peningkatan aspek disiplin sebesar 4,25 (19,54%); aspek kerja sama sebesar 6,75 (32,14%); dan aspek aktif sebesar 6 (32,00%). Sehingga peningkatan rata-rata seluruh aspek hasil belajar afektif dari siklus I ke siklus II sebesar 15,47 dengan persentase sebesar 26,00%. Pada ranah psikomotor, diketahui peningkatan aspek persiapan pembelajaran sebesar 5,5 (21,35%); dan pada aspek pengamatan dan identifikasi sebesar 3,00 (10,16%). Sehingga peningkatan rata-rata seluruh aspek hasil belajar pada ranah psikomotor dari siklus I ke siklus II sebesar 12,17 dengan persentase sebesar 15,42%. | en_US |