dc.description.abstract | Dalam era otonom seperti saat ini, pemerintah pusat memberikan ruang
gerak pada pemerintah daerah untuk dapat menyelesaikan permasalahan di
wilayahnya. Tak terkecuali puskesmas yang merupakan bagian dari organisasi
publik yang bertanggung jawab memberikan pelayanan kepada masyarakat pada
bidang kesehatan. Puskesmas juga diharapkan mampu mengatasi permasalahan di
wilayah kerjanya tanpa harus menunggu intruksi kebijakan dari pemerintah pusat.
Untuk itu puskesmas berinovasi dan mengembangkan program yang lebih sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik daerah. Bentuk inovasi yang dilakukan
puskesmas Sempu yaitu membuat program inovasi bernama SAKINA yang
merupakan akronim dari Stop Angka Kematian Ibu dan Anak. Program inovasi
tersebut dibentuk karena masalah di wiliyah kerja puskesmas Sempu yaitu
tingginya angka kematian ibu dan bayi dikarenakan beberapa faktor.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan metode deskriptif.
Dengan fokus penelitian mendeskripsikan inovasi pelayanan SAKINA dari segi
inovasi produk/layanan, inovasi proses layanan, inovasi metode pelayanan,
inovasi kebijakan dan inovasi sistem Serta apa saja yang menjadi faktor
pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan inovasi pelayanan tersebut.
Lokasi penelitian di UPTD Puskesmas Sempu Kecamatan Sempu Kabupaten
Banyuwangi. Waktu penelitian 20 April – 20 Juni 2016. Teknik pengumpulan
data menggunakan observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Teknik
validitas dengan menggunakan ketekunan pengamatan, triangulasi, dan uraian
rinci. Berdasarkan hasil penelitian, inovasi pelayanan SAKINA merupakan
inovasi pelayanan yang efektif dan efisien di tengah-tengah permaslahan yang ada
di wilayah kerja puskesmas Sempu dan sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut
dapat dilihat dari kelima tipologi yang dikemukakan Muluk yaitu inovasi produk,
inovasi proses layanan, inovasi metode pelayanan, inovasi kebijakan, dan inovasi
sistem.
Inovasi produk puskesmas membuat program inovasi yang bernama
SAKINA, pada inovasi proses pelayanan puskesmas mengedepankan prinsip
pelayanan kemudahan akses. Pada metode pelayanan puskesmas menggunakan
metode jemput bola. Inovasi kebijakan dengan diterbitkannya SK Camat
Nomor:445/143/KEP/429.519/2014 tentang gerakan SAKINA dan susunan tim
pelaksana, dan pada inovasi sistem puskesmas Sempu melibatkan aktor-aktor lain
seperti Bidan desa/wilayah, dokter umum, ketua PKK Desa, dan kader Laskar
SAKINA. Tugas dari tim pelaksana program inovasi pelayanan SAKINA adalah
menemukan, mendata, mengawal, dan mendampingi ibu hamil sejak awal
kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Sehingga dengan pendampingan
yang secara ekslusif tersebut faktor penyebab kematian dapat diminimalisir dan
angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan.
Pada penelitian ini penulis memberikan beberapa saran untuk puskesmas,
agar program inovasi pelayanan SAKINA semakin baik, diantara yaitu 1)
koordinasi dengan PKK desa lebih ditingkatkan, hal tersebut untuk membantu
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperiksakan kehamilannya. 2)
Melakukan pelatihan tambahan untuk bidan wilayah, dokter, dan laskar SAKINA
tentang penanganan kesehatan pada ibu hamil dengan tujuan tim pelaksana
semakin berkompeten di bidangnya. | en_US |