dc.description.abstract | Salah satu implikasi kemajuan akan teknologi adalah meningkatnya
penggunaan kendaraan bermotor. Sebagai contoh dalam laju pertumbuhan
kendaraaan bermotor di Jakarta saja pada tahun 2012 tercatat 13,5 juta kendaraan,
10,8 jutanya adalah sepeda motor dan sisanya mobil. Jumlah ini meningkat cukup
drastis di tahun 2013 yang mana tercatat kenaikan sebanyak 9,1%. Meningkatnya
jumlah kendaraan, juga mengakibatkan bertambahnya tingkat polusi udara(BPS,
2015).
Ide penggunaan mobil listrik menjadi salah satu wacana yang dapat
mengurangi tingkat polusi udara. Mobil listrik merupakan mobil yang digerakkan
dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai
atau tempat penyimpanan lainnya. Penggunaan baterai (Li-ion) pada mobil listrik
saat ini masih dinilai kurang maksimal. Oleh karena itu dikembangkannya sebuah
penelitian tentang pengembangan energi berbasis skala kecil yang disebut dengan
micro power generator (MPG). MPG inimenggunakan bahan bakar hidrokarbon
(HC) memiliki densitas energi dan efisiensi jauh lebih besardibandingkan dengan
baterai (Li-ion) apabila dilakukan pada skala mikro. Hal ini kelak dapat
menggantikan penggunaan baterai (Li-ion) pada mobil listrik. MPG sendiri terdiri
dari dua komponen utama, meliputi micro atau meso-scale combstor dan modul
pengkonversi energi panas menjadi energi listrik. Besar perbandingannya yaitu
40-45 MJ/kg untuk hidrokarbon dan 1,2MJ/kg untuk baterai (Li-ion) (FernandezPello,
2002). | en_US |