ISOLASI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) ASAL LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DAN POLA PERTUMBUHANNYA PADA PAKAN LELE PABRIKAN SECARA IN VITRO
Abstract
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan kelompok bakteri Gram positif yang mampu mengubah karbohidrat menjadi asam laktat, selain itu BAL merupakan salah satu kelompok bakteri yang memiliki peran sebagai bakteri probiotik, artinya merupakan bakteri baik yang hidup di dalam sistem pencernaan. Lele dumbo (Clarias gariepinus) salah satu hewan budidaya yang diduga memiliki kandungan BAL secara baik pada sistem pencernaannya. Namun demikian pada usia tertentu lele dumbo mengalami kecernaan pakan kurang efektif yaitu pada usia starter. Kurang efektifnya ditandai oleh tingginya feed convertion ratio (FCR), yaitu berapa rasio pakan atau dengan kata lain adalah berapa banyak pakan (kg) yang diberikan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan. Hal ini disinyalir bahwa salah satu penyebab kurang efektifnya kecernaan tersebut salah satunya karena jenis BAL dan jumlahnya kurang berimbang. Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah pola pertumbuhan BAL asal lele dumbo pada pakan lele starter pabrikan secara in vitro.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif melalui eksplorasi sistem pencernaan lele dumbo yang didapat dari kolam budidaya dengan hasil akhir berupa isolat BAL yang diketahui pertumbuhannya pada pakan lele pabrikan usia starter. Tahap pertama yang dilakukan adalah preparasi sampel sistem pencernaan lele dumbo untuk mendapatkan BAL, yang selanjutnya digunakan dalam proses isolasi BAL pada media GYP hingga diperoleh isolat tunggal yang terkarakterisasi makroskopis, mikroskopis, serta uji kemampuan tumbuh isolat pada pakan lele pabrikan. Uji kemampuan tumbuh dilakukan dengan menumbuhkan isolat pada pada pakan lele pabrikan usia starter.
Hasil isolasi dari sistem pencernaan lele dumbo didapatkan 2 isolat yang keduanya mampu menghasilkan zona bening yang paling besar, kemudian 2 isolat tersebut dilihat pertumbuhannya pada media Glucose-Yeast-Peptone (GYP) dan media pakan menghasilkan bentuk kurva yang berbeda. Isolat BAL 1 memasuki fase logaritmik pada jam ke-0 sampai jam ke-6 pada kurva pertumbuhan dalam media GYP, dan pada jam ke-0 sampai jam ke-12 untuk isolat BAL 3, sedangkan pada kurva pertumbuhan dalam media pakan lele hanya isolat BAL 3 yang memiliki kemampuan tumbuh dan mengalami fase logaritmik pada jam ke-0 sampai jam ke-6, dengan demikian kedua isolat mempunyai kemampuan tumbuh pada media GYP sedangkan pada media pakan hanya BAL 3 yang memiliki kemampuan tumbuh terhadap pakan secara in vitro.