dc.description.abstract | Infeksi merupakan salah satu penyebab utama masalah kesehatan di dunia, terutama di negara berkembang dan tropis, seperti Indonesia. Infeksi dengan dua proporsi tertinggi yang masih mengalami peningkatan dari tahun 2007-2015 adalah diare dan pneumonia. Sebagian besar penyakit infeksi diare dan pneumonia disebabkan oleh bakteri. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi diare (gastroenteritis) dan pneumonia (infeksi saluran pernafasan) adalah Bacillus cereus. Dalam mengatasi infeksi bakteri B. cereus diperlukan adanya senyawa antibakteri.
Antibakteri yang digunakan oleh penderita infeksi umumnya berupa obat-obatan sintetik. Penggunaan obat sintetik dalam jangka panjang sering kali menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Selain itu, penggunaan antibakteri yang tidak tepat dapat menimbulkan resistensi. Sehingga diperlukan alternatif antibakteri lain seperti pengunaan senyawa aktif atau golongan senyawa yang berasal dari tumbuhan. Salah satu genus yang digunakan sebagai agen antibakteri adalah genus Hibiscus. Hibiscus yang banyak tersebar di Indonesia adalah Hibiscus macrophyllus. Namun, belum ditemukan data penelitian mengenai aktivitas antibakteri H. macrophyllus.
Dalam penelitian ini dilakukan skrining fitokimia dan pembuktian secara ilmiah adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun H. macrophyllus terhadap B. cereus. Skrining fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan golongan senyawa ekstrak etanol daun H. macrophyllus. | en_US |