PENURUNAN PEROLEHAN SUARA PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PADA PEMILU 1999 DI INDONESIA
Abstract
Konstelasi politik di era reformasi mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa hal. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut tidak serta merta berdiri sendiri tapi merupakan implikasi bahkan repetisi dan fenomena yang terjadi pada masa-masa sebelumnya sehingga layak dijadikan referensi bagi partai politik. Partai-partai dituntut melakukkan adjustment tidak saja agar dapat merespon tuntutan reformasi tapi juga mengintegrasikan diri dengan aspirasi konstituen.
Bagi PPP yang telah memiliki pengalaman relatif lama dalam mengikuti Pemilu, strategi yang menjadi pilihan partai ini ternyata tidak mampu mempertahankan dukungan pemilih tradisionalnya khususnya dari kalangan Nandliyin. Pada Pemilu 1999, NU mernberikan dukungannya kepada PKB yang merupakan partai baru yang kelahirannya dibidani oleh PBNU. Massa NU memberikan suara kepada PKB karena mempersepsikan bahwa para pemimpin mereka ada dalam partai ini dan tidak Iagi dalam PPP. Sikap politik figuritas yang sangat kuat dalam budaya mereka mengkandaskan harapan PPP yang sudah ditinggalkan oleh kiai-kiai NU.