dc.description.abstract | Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide atau
cara baru dalam menghasilkan suatu produk. Berpikir kreatif adalah proses kontruksi
ide yang menekankan pada aspek kelancaran, keluwesan, kebaruan, dan keterincian.
Kemampuan berpikir kreatif ini sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan soal
matematika seperti halnya materi geometri. Geometri merupakan ilmu yang paling
banyak menyentuh hampir semua aspek kehidupan kita. Banyak benda di sekitar kita
yang menyerupai bentuk bangun geometri yang dapat kita dijumpai. Berdasarkan teori
van Hiele, seseorang akan melalui lima tahap perkembangan berpikir dalam belajar
geometri, yakni tahap 0 (visualisasi), tahap 1 (analisis), tahap 2 (deduksi informal),
tahap 3 (deduksi), tahap 4 (rigor). Setiap tahap dalam teori van Hiele, menunjukkan
karakteristik proses berpikir siswa dalam belajar geometri dan pemahamannya dalam
konteks geometri.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat berpikir kreatif siswa
berdasarkan tingkat berpikir van Hiele pada materi bangun datar segiempat khususnya
bangun persegi, persegi panjang, dan trapesium. Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII D
SMP Negeri 10 Jember. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes
kemampuan berpikir dalam geometri, soal tes kemampuan berpikir kreatif, dan
pedoman wawancara. Berdasarkan hasil analisis dan data validasi instrumen
didapatkan bahwa soal tes kemampuan berpikir kreatif dan pedoman wawancara
dinyatakan valid. Instrumen yang telah divalidasi, direvisi sesuai dengan saran yang
diberikan oleh validator. Metode pengumpulan data pada penelitian ini didapat melalui soal tes kemampuan berpikir dalam geometri, soal tes kemampuan berpikir kreatif, dan
wawancara. Data yang dianalisis adalah hasil jawaban siswa dan hasil wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil tes pertama jumlah siswa yang
berada pada tingkat pravisualisasi sebanyak 10 siswa, jumlah siswa yang berada pada
tingkat 0 sebanyak 10 siswa, jumlah siswa yang berada pada tingkat antara 0-1
sebanyak 4 siswa, jumlah siswa yang berada pada tingkat 1 sebanyak 4 siswa, jumlah
siswa yang berada pada tingkat antara 1-2 sebanyak 5 siswa, dan siswa yang berada
pada tingkat 2 sebanyak 2 siswa. Pengambilan sampel subjek berjumlah 6 siswa yang
terdiri dari 2 siswa pada tingkat 0, 2 siswa pada tingkat 1, dan 2 siswa pada tingkat 2
sesuai saran dari guru matematika. Kemudian dari keenam siswa tersebut diberikan tes
kedua serta wawancara untuk melihat keampuan berpikir kreatif siswa dalam
menyelesaikan soal.
Berdasarkan hasil tes kedua dan wawancara yang telah dilakukan kemampuan
berpikir kreatif siswa pada tingkat 0 sama dengan siswa yang berada pada tingkat 1
yaitu kurang kreatif. Siswa tersebut mampu menunjukkan satu aspek berpikir kreatif.
Skor rata-rata yang didapatkan berbeda-beda. Kemampuan berpikir kreatif siswa pada
tingkat 2 berbeda yaitu kreatif dimana dia mampu menunjukkan tiga aspek berpikir
kreatif dan cukup kreatif dimana dia mampu menunjukkan dua aspek berpikir kreatif.
Hal tersebut disebabkan karena pengalaman siswa yang berbeda-beda dalma
menyelesaikan soal. | en_US |