dc.description.abstract | Di masa modern sekarang ini anak-anak, remaja, orang dewasa hingga lansia menggunakan kemudahan transpotasi yang cenderung mengakibatkan tubuh kurang gerak atau menggunakan sedikit tenaga untuk aktivitas sehari-hari. Hal ini banyak menimbulkan berbagai masalah khususnya masalah kesehatan setelah usia bertambah seperti hipertensi, diabetes melitus, serangan jantung, kanker, stroke, dan obesitas. Fenomena obesitas belum dianggap masalah serius. Padahal, masalah obesitas saat ini bukan hanya saja pada usia produktif namun obesitas juga sudah menjadi permasalahan yang terjadi pada lansia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2010, menunjukkan 8416 (21,45%) lansia usia 45-65 tahun keatas di Indonesia mengalami obesitas, dengan presentase angka obesitas tertinggi terdapat di wilayah Jawa yaitu sebesar 56,9%.
Lansia yang mengalami obesitas selain mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatannya, namun bisa mempengaruhi psikologisnya. Perasaan merasa dirinya berbeda atau dibedakan dari kelompoknya akan membuat lansia dengan obesitas rentan terhadap munculnya masalah psikologis. Masalah psikososial yang biasanya muncul adalah gangguan body image yang dialami terkait dengan penilaian terhadap penampilan dirinya. Gangguan body image menyebabkan timbulnya perasaan tidak puas akan dirinya dan kepercayaan diri yang rendah. Perkembangan body image itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sosialisasi kebudayaan, pengalaman-pengalaman interpersonal, karakteristik fisik, dan faktor kepribadian. Pada faktor kepribadian, self esteem merupakan hal yang sangat penting terkait dengan perkembangan body image. Pada lansia yang mengalami obesitas muncul penilaian menjadi berkurang daya tariknya, aktivitas fisik yang berkurang dan menimbulkan banyak penyakit akibat kondisi obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara body image dengan self esteem pada penderita obesitas lansia di wilayah kerja Puskesmas Ambulu, Kabupaten Jember. Penelitian dilakukan pada 12 Januari hingga 10 Februari 2017 dengan jenis penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ambulu Kabupaten Jember, dengan jumlah sampel sebanyak 43 responden. Teknik pengambilan sampel dengan systematic random sampling dan pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi square dengan derajat kemaknaan 95% (α = 0,05).
Responden penelitian mayoritas berumur 60-65 tahun, berjenis kelamin perempuan, status obesitas 1, body image negatif dan self esteem positif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan self esteem, ada hubungan antara status obesitas dengan self esteem, tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan body image, ada hubungan antara status obesitas dengan body image dan ada hubungan antara body image dengan self esteem. Lansia yang memiliki body image positif memiliki resiko sebesar 1,5 kali dibandingkan dengan responden yang memiliki body image negatif untuk memiliki self esteem yang positif.
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti bagi Puskesmas Ambulu yakni mempertahankan dan lebih meningkatkan program-program bimbingan fisik (olahraga) maupun rohani kepada lansia melalui kegiatan-kegiatan rutin di Posyandu lansia setiap bulannya. Kegiatan tersebut misalnya mengadakan lomba berhias diri, lomba senam terbaik dan lomba menjaga kesehatan tetap stabil setiap bulannya dengan pemberian penghargaan yang membuat para lansia merasa semangat. Kegiatan-kegiatan di posyandu lansia tersebut bertujuan untuk meningkatkan body image positif dan mempertahankan kondisi kesehatan lansia. | en_US |