dc.description.abstract | Di masa modern saat ini penyakit gigi dan mulut masih banyak dikeluhkan oleh
mayoritas masyarakat Indonesia dan 62,4% menyatakan terganggunya pekerjaan,
kegiatan sekolah dan aktivitas sehari-harinya akibat penyakit gigi dan mulut.
Penyakit gigi dan mulut yang banyak dikeluhkan selain karies gigi adalah penyakit
periodontal. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013
menunjukkan bahwa prevalensi penyakit periodontal penduduk Indonesia sebesar
23,4% pada tahun 2008 dan meningkat menjadi 25,9% pada tahun 2013.
Penyebab penyakit periodontal dapat dibagi menjadi dua yaitu penyebab primer
dan sekunder. Penyebab primer dari penyakit periodontal adalah plak gigi. Plak gigi
merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi atau permukaan
keras dalam rongga mulut termasuk restorasi tetap dan lepasan. Plak gigi disusun
oleh sekitar 70-80% mikroorganisme baik Gram positif maupun Gram negatif. Pada
saat fase pematangan plak, komposisi bakteri Gram negatif meningkat salah satunya
yaitu P. gingivalis. P. gingivalismampu menghasilkan kolagenase, endotoksin,
fibrinolisin, fosfolipase yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada
imunoglobulin sehingga sistem imun pada jaringan pendukung gigi juga ikut
terganggu.
Plak gigi dapat dibersihkan secara mekanis maupun kimiawi. Pembersihan
secara mekanis yaitu dengan menyikat gigi secara teratur merupakan cara yang paling
efektif. Sedangkan pembersihan secara kimiawi yaitu dengan menggunakan obat
kumur yang bersifat membantu dalam membersihkan plak. Salah satu unsur yang
penting dalam obat kumur tersebut adalah bahan antibakteri. Bahan ini digunakan
untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri dalam rongga mulut.
Saat ini bahan antibakteri yang digunakan dalam obat kumur masih bersifat
sintetis yang tentunya memiliki efek samping pada penggunaan jangka panjang. Oleh
karena itu, para produsen obat kumur mulai menggunakan bahan alami sebagai
pengganti bahan sintetis yang dipercaya tidak memiliki efek samping bagi tubuh
manusia. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai antibakteri adalah
daun kopi robusta. Karena di dalam daun kopi robusta terkandung senyawa-senyawa
aktif seperti alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol dan mangiferin yang diketahui
memiliki sifat antibakteri. Untuk mengoptimalkan kerja dari senyawa aktif di dalam
daun kopi robusta, perlu dilakukan suatu proses ektraksi salah satunya yaitu ekstrak
kering beku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak
kering beku daun kopi robusta terhadap P. gingivalis. | en_US |