POLA ZONASI MAKROALGA LAUT DI ZONA INTERTIDAL PANTAI BATU LAWANG TAMAN NASIONAL ALAS PURWO
Abstract
Taman Nasional (TN) Alas Purwo merupakan salah satu wilayah konservasi yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi. TN tersebut mengelola beberapa kawasan ekosistem, salah satunya ekosistem Pantai Batu Lawang. Hasil survei pendahuluan menunjukan bahwa di zona intertidal pantai ini ditemukan hidup organisme laut yang antara lain adalah Moluska, Ekhinodermata, lamun, dan makroalga laut. Makroalga laut merupakan Protista multiseluler yang bagian tubuhnya terdiri dari holdfast, blade, stipe, dan pada beberapa jenis dilengkapi pneumatocysts. Persebaran dari setiap jenis makroalga laut yang terbentuk akan memperlihatkan pola zonasi makroalga laut. Zonasi merupakan distribusi spesies atau komunitas di sepanjang gradien lingkungan. Penelitian tentang makroalga laut telah banyak dilakukan di beberapa wilayah pantai di Indonesia, namun penelitian tentang pola zonasi makroalga laut di zona intertidal Pantai Batu Lawang TN Alas Purwo belum pernah dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang pola zonasi makroalga laut di zona intertidal Pantai Batu Lawang TN Alas Purwo.
Pengambilan data makroalga laut dilakukan dengan menggunakan metode plot transek. Transek diletakkan secara kontinyu mulai dari garis pantai sampai ke tubir pada saat air laut surut maksimal. Jumlah transek yang diletakkan pada lokasi penelitian yaitu dua buah dengan satu transek memiliki panjang 50 m dengan 50 plot dan satu transek memiliki panjang 90 m dengan 90 plot. Setiap jenis makroalga laut yang ditemukan dicatat nama jenis atau kode jenisnya. Jenis-jenis tersebut didokumentasi sebagai data pendukung deskripsi dan identifikasi. Sampel makroalga laut diambil dimasukkan ke dalam botol spesimen. Sampel tersebut dimasukkan kedalam alkohol 70 %. Data abiotik diukur suhu, pH, salinitas, dan substrat. Pengambilan data abiotik dilakukan pada setiap plot.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 jenis makroalga laut yaitu Boergesenia forbesii, Galaxaura rugosa, Glacilaria gigas, Gracilaria salicornia, Hypnea spinella, Hypnea sp., Padina australis, Portieria hornemannii, Turbinaria ornata, Ulva lactuta, dan Ulva sp. Jenis makroalga laut yang mendominansi adalah Hypnea spinella dengan INP sebesar 120,193 pada transek satu dan 95,42 pada transek dua. Pola zonasi makroalga laut di Pantai Batu Lawang yang bersubstrat batu karang membentuk dua zona pada transek satu dan tiga zona pada transek dua berdasarkan persen penutupannya walaupun zona tersebut memiliki nama zona yang sama yaitu Hypnea spinella. Hal ini disebabkan oleh INP zona satu paling tinggi ditunjukkan oleh Hypnea spinella (INP = 120,79) demikian juga dengan zona dua INP paling tinggi ditunjukkan oleh Hypnea spinella (INP = 171,07) pada transek satu. Pada transek dua INP zona satu paling tinggi ditunjukkan oleh Hypnea spinella (INP = 126,93) demikian pula dengan zona dua INP paling tinggi ditunjukkan oleh Hypnea spinella (INP = 170,64) dan zona tiga INP paling tinggi ditunjukkan oleh Hypnea spinella (INP = 158,21).
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat 11 jenis makroalga laut di Pantai Batu Lawang. Jenis makroalga laut yang mendominansi adalah Hypnea spinella. Pola zonasi makroalga laut di Pantai Batu Lawang yang bersubstrat batu karang membentuk dua zona pada transek satu dan tiga zona pada transek dua berdasarkan persen penutupannya walaupun zona tersebut memiliki nama zona yang sama yaitu Hypnea spinella.