SINTESIS 1-(3,4-DIKLOROBENZOILOKSIMETIL)-5FLUOROURASIL SEBAGAI PENGEMBANGAN OBAT KANKER
Abstract
RINGKASAN
Sintesis 1-(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil sebagai Upaya
Pengembangan Obat Kanker; Dian Retno Palupi; 092210101068; 2013; 55
halaman; Fakultas Farmasi Universitas Jember.
5-fluorourasil (5-FU) merupakan obat kanker golongan antimetabolit,
yang merupakan salah satu agen antikanker poten untuk kanker payudara,
kolorektal, dan gastrik. Dari beberapa penelitian sebelumnya, beberapa seri dari 5FU
yang berupa penggabungan 5-FU dengan asam amino, peptida, fosfolipid,
ester, dan polimer dimana posisi N-1 dan atau N-3 pada 5-FU merupakan posisi
substituen yang menunjukkan peningkatan sifat farmakologi dan farmakokinetik
(Tian et al., 2007).
Salah satu senyawa turunan 5-Fluorourasil yang akan dikembangkan
dalam penelitian ini adalah senyawa 1-(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5
fluorourasil yang merupakan suatu senyawa ester. Senyawa ini terbentuk melalui
reaksi benzoilasi dengan benzoil klorida. Sintesis senyawa 1-(3,4diklorobenzoiloksimetil)-5
fluorourasil dilakukan melalui substitusi alkil,
benzena, ester, dan substituen kloro (Cl) pada posisi 3 dan 4. Sintesis senyawa 1(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5
fluorourasil terjadi melalui dua tahapan. Tahap
pertama yaitu 5-fluorourasil direaksikan dengan formaldehid membentuk 1hidroksimetil-5-fluorourasil,
tahap pertama ini mengacu pada penelitian yang
dilakukan oleh Tian et al. (2007), kemudian tahap kedua yaitu senyawa 1hidroksimetil-5-fluorourasil
direaksikan
dengan
benzoil
klorida
untuk
membentuk
ester
1-(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5 fluorourasil melalui reaksi adisi
nukleofilik. Tahap kedua ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
Puspaningtyas (2011).
Penelitian ini diawali dengan optimasi kondisi sintesis. Kondisi sintesis
yang dioptimasi diantaranya, optimasi eluen dan optimasi waktu reaksi pada tahap
2. Eluen yang digunakan dalam optimasi eluen yaitu campuran heksan p.a dengan
aseton p.a dengan perbandingan 7 : 3 dan 6 : 4. Berdasarkan nilai resolusi,
ix
didapatkan bahwa eluen dengan perbandingan 6 : 4 memberikan nilai resolusi
lebih dari 1 sehingga eluen tersebut yang dipilih. Optimasi waktu reaksi berdasar
pada keberadaan noda bahan awal, substituen, dan produk. Berdasarkan hasil
optimasi, bahan awal tidak dapat habis sehingga untuk pemilihan waktu reaksi
berdasarkan pada perbandingan luas area kromatogram bahan awal dengan
produk. Waktu reaksi optimum yang didapatkan yaitu pada 17 jam reaksi. Metode
yang digunakan dalam optimasi waktu reaksi adalah metode icebath. Metode ini
berbeda dengan metode yang digunakan oleh Puspaningtyas (2011). Hal ini
dikarenakan substituen yang digunakan yaitu 3,4-diklorobenzoilklorida dimana
memiliki elektronegatifitas yang besar yang apabila dalam keadaan panas akan
membuat sulit terbentuknya senyawa produk.
Setelah dilakukan optimasi kondisi sintesis, maka dilakukan sintesis 1(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil.
Selanjutnya
hasil
sintesis
dimurnikan
menggunakan
kromatografi kolom. Hasil kromatografi kolom yang diduga
merupakan senyawa produk selanjutnya diidentifikasi menggunakan H-NMR 500
MHz dan FTIR KBr. Hasil spektra H-NMR 500 MHz menunjukkan bahwa
senyawa produk benar merupakan senyawa 1-(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5fluorourasil
dengan jumlah atom hidrogen sebanyak 11 buah. Jumlah atom
hidrogen pada senyawa hasil seharusnya 7 buah. Kelebihan atom hidrogen
disebabkan oleh ketidakstabilan senyawa hasil sintesis sehingga sebagian senyawa
kembali ke bentuk benzoatnya. Ketidakstabilan ini dikarenakan kondisi hasil
sintesis yang berubah-ubah selama proses analisis.
Identifikasi dengan FTIR mendukung hasil H-NMR. Spektra FTIR
menunjukkan senyawa hasil sintesis merupakan senyawa 1-(3,4diklorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil
dimana gugus-gugus fungsinya
mendukung identitas struktur NMR. Organoleptis senyawa hasil yaitu serbuk
berwarna putih. Senyawa hasil memiliki jarak titik leleh sebesar 184-186
C.
Berdasarkan hal diatas maka dapat disimpulkan bahwa senyawa 1-(3,4diklorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil
dapat disintesis melalui alkilasi dan
benzoilasi meskipun tidak murni.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1490]