dc.description.abstract | RINGKASAN
Formulasi dan Optimasi Carbopol dan Etil Selulosa pada Tablet Diltiazem
Hidroklorida Sistem Floating-Mucoadhesive dengan Metode Desain Faktorial;
Andreas Henry Prasetyo, 092210101096; 2013; 143 halaman; Fakultas Farmasi
Universitas Jember.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang setiap tahunnya
mengalami peningkatan jumlah penderita dengan prevalensi di Indonesia sekitar 8,610%.
Salah
satu
penanganan
hipertensi
adalah
dengan
diltiazem
HCl.
Diltiazem
HCl
memiliki
waktu paruh yang pendek yaitu 3-5 jam sehingga penggunaan obat ini
dalam bentuk sediaan konvensional mencapai 3-4 kali sehari dengan dosis satu kali
minum 30-60 mg. Penggunaan jangka lama membuat angka kepatuhan pasien
cenderung rendah sehingga perlu diformulasi sediaan lepas lambat.
Salah satu bentuk sediaan lepas lambat yang belum dikembangkan di
Indonesia adalah sistem gastroretentive. Salah satu sistem yang dapat dibuat adalah
dengan kombinasi sistem floating-mucoadhesive, yaitu membuat sediaan dapat
mengapung dan menempel pada mukosa lambung sehingga sediaan dapat bertahan
selama durasi yang diinginkan, dalam penelitian ini adalah 12 jam.
Polimer yang digunakan pada sistem floating-mucoadhesive dapat berupa
polimer hidrofilik, hidrofobik, maupun kombinasinya. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan kombinasi polimer hidrofilik (carbopol) dan hidrofobik (etil selulosa).
Kombinasi polimer ini terbukti mampu menahan ledakan dosis dan mengontrol laju
pelepasan obat khususnya obat-obatan yang memiliki kelarutan tinggi seperti
diltiazem HCl. Penelitian yang dilakukan juga menggunakan Hidroksi Propil Metil
Selulosa (HPMC) sebagai polimer kontrol untuk memperbaiki kemampuan
mengapung sediaan sehingga dapat memenuhi persyaratan yang diinginkan.
Pembuatan tablet dilakukan dengan metode cetak langsung dan dilakukan
evaluasi terhadap tablet yang dihasilkan. Semua bahan dicampur kemudan dilakukan
viii
evaluasi terhadap campuran serbuk meliputi pengujian sifat alir dan sudut diam serta
pengujian kadar diltiazem HCl. Campuran serbuk kemudian dikompresi
menggunakan mesin cetak tablet single punch. Tablet kemudian diuji keseragaman
sediaan, kekerasan, kerapuhan, kemampuan mengapung (floating lag time dan
floating duration time), kekuatan mucoadhesive, dan pelepasan diltiazem HCl.
Respon pada pengujian kemampuan mengapung, kekuatan mucoadhesive, dan
efisiensi disolusi menit ke-720 (DE
) digunakan untuk menentukan formula
optimum dengan menggunakan desain faktorial.
Hasil pengujian kemampuan mengapung memberikan data floating lag time
formula I, II, III, dan IV masing-masing sebesar 31,0; 5,2; 5,0; 10,6 detik dan floating
duration time semua formula >12 jam. Kekuatan mucoadhesive formula I, II, III, dan
IV masing-masing sebesar 89,067; 92,933; 80,867; dan 112,467 gram. Efisiensi
disolusi menit ke-720 formula I, II, III, dan IV masing-masing sebesar 46,992;
44,000; 47,170; dan 42,650%. Semua formula yang diuji menunjukkan kinetika
pelepasan model Korsmeyer-Peppas dengan mekanisme pelepasan yang dominan
adalah difusi dan erosi.
Respon yang digunakan untuk menentukan formula optimum diberikan
kriteria floating lag time 10-600 detik, floating duration time >12 jam, kekuatan
mucoadhesive 50-100 gram, dan DE
ix
720
720
41,964-53,750%. Berdasarkan hasil optimasi
menggunakan software Design Expert 8.0.7.1 diperoleh 33 titik yang memenuhi
respon dengan rentang penggunaan polimer carbopol pada 60,0 mg-130,70 mg dan
jumlah etil selulosa pada 30,0 mg-77,15 mg. | en_US |