TRANSFORMASI MUTAN GEN SoSPS1-S162A PADA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum) MENGGUNAKAN VEKTOR Agrobacterium tumefaciens
Abstract
Sukrosa merupakan produk akhir dari asimilasi karbon pada proses
fotosintesis yang selanjutnya ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Beberapa enzim yang mempengaruhi
metabolisme sukrosa pada tanaman diantaranya invertase, sucrose synthase, dan
sucrose-phosphate synthase. Sucrose-Phosphate Synthase (SPS) merupakan enzim
pada tumbuhan tingkat tinggi yang berperan utama dalam biosintesa sukrosa. Namun
demikian, aktivitas enzim SPS ternyata diregulasi oleh efektor alosterik dan sisi
fosforilasi yaitu serin yang terkait dengan ada tidaknya sinar
Fosforilasi pada SPS tersebut perlu dikaji lebih lanjut yaitu salah satunya
dengan melakukan mutasi pada sisi serin yang disubstitusi dengan alanin untuk
melihat perubahan regulasi yang terjadi. SPS dimiliki oleh semua tanaman,
dintaranya yaitu tanaman tebu yang dikode oleh gen SoSPS1 (Saccharum officinarum
Sucrose Phosphate Synthase). Mutasi pada gen SoSPS1 dilakukan pada urutan asam
amino ke-162 yang dianggap bertanggung jawab atas proses fosforilasi pada malam
hari. Mutan gen SoSPSI-S162A telah dikonstruk dalam plasmid pRI 101-AN-SoSPS1-
S162A, yang selanjutnya ditransformasikan pada tanaman tomat rampai sebagai
tanaman model. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan tanaman tomat
transgenic yang mengandung mutan gen SoSPS1-S162A, beserta data tambahan
agronomi berupa jumlah buah, berat total buah, dan kandungan sukrosa buah.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap awal yaitu terdiri dari persiapan eksplan
transformasi dan persiapan vektor transformasi. Tahapan transformasi meliputi infeksi, ko-kultivasi, eliminasi, seleksi, dan aklimatisasi. Eksplan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tunas apikal tanaman tomat varietas rampai secara in vitro
umur 14 hari. Transformasi pada penelitian ini dilakukam sebanyak 3 kali ulangan
yang masing-masing merupakan penelitian yang terpisah (Independent Experiment).
Seleksi dilakukan sebanyak 5 kali dengan masing-masing tahapan seleksi
membutuhkan waktu 2 minggu. Agen penyeleksi yang digunakan mulai seleksi 1-5
yaitu menggunakan antibiotik kanamycin sebesar 50 mg/L-1. Eksplan yang lolos
seleksi 5 dan aklimatisasi kemudian dikonfirmasi keberadaan gen target dengan
menggunakan primer nptII F/R, serta dilakukan pengamatan tambahan agronomi
berupa jumlah buah, berat buah, dan kandungan sukrosa buah.
Hasil transformasi mutan gen SoSPS1-S162A pada tunas apikal tomat varietas
rampai yang lolos seleksi ada 31 tanaman, namun yang lolos dari aklimatisasi hanya
15 tanaman. Dari 15 tanaman tersebut, didapatkan 10 tanaman yang positif
mengandung mutan gen SoSPS1-S162A yaitu event V1, V2, V5, V7, V9, V10, V11,
V13, V14, dan V15 yang ditandai dengan munculnya pita DNA sebesar 550bp
dengan menggunakan pasangan primer nptII F/R. Berdasarkan data tambahan
agronomi yang dilakukan, diketahui bahwasanya jumlah buah maupun berat total
buah tanaman tomat yang positif mengandung mutan gen SoSPS1-S162A relatif lebih
tinggi bila dibandingkan dengan tanaman kontrol (wild type) maupun tanaman yang
overekspresi SoSPS1, namun kandungan sukrosanya masih bervariasi (heterogen)