Show simple item record

dc.contributor.advisorOktarianti, Rike
dc.contributor.advisorSenjarini, Kartika
dc.contributor.authorHayati, Nur
dc.date.accessioned2017-10-30T03:33:11Z
dc.date.available2017-10-30T03:33:11Z
dc.date.issued2017-10-30
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82854
dc.description.abstractDemam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang sebagian besar terjadi di Negara berkembang salah satunya ialah Indonesia. Kasus ini terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Timur salah satunya Kabupaten Jember. DBD merupakan penyakit infeksi oleh virus Dengue (DENV) yang ditularkan melalui vektor primer yaitu nyamuk Aedes aegypti betina melalui proses bloodfeeding. Pencegahan dan pengontrolan virus Dengue tergantung pada pengendalian terhadap vektor nyamuk tersebut. Pengendalian terhadap vektor Dengue telah dilakukan dengan berbagai cara salah satunya fogging yang menggunakan insektisida. Penggunaan insektisida yang terus menerus telah menyebabkan nyamuk menjadi resisten. Jika nyamuk telah resisten maka kemampuan beradaptasinya semakin tinggi. Resistensi pada nyamuk kemungkinan besar terjadi karena mutasi pada struktur genetik Aedes aegypti yang dapat mempengaruhi keanekaragaman. Semakin tinggi tingkat keanekaragaman genetik organisme, maka semakin dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Populasi Aedes aegypti tinggi menunjukkan keanekaragaman genetiknya juga tinggi. Sehingga pengendalian dengan cara apapun tidak akan efisien. Pada penelitian ini dilakukan Karakterisasi morfologi dan molekuler dari Aedes aegypti asal kecamatan Puger, Arjasa, Tempurejo dan Kaliwates. Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini antara lain landing larva nyamuk Aedes aegypti pada masing-masing kecamatan Puger, Arjasa, Tempurejo dan Kaliwates. Koleksi dan rearing skala laboratorium, karakterisasi morfologi dan identifikasi spesies nyamuk dewasa Aedes aegypti, ekstraksi DNA genom dari larva isofemale instar IV, dan amplifikasi PCR DNA ITS2 Aedes aegypti. Hasil penelitian menunjukkan karakter morfologi larva dan nyamuk dewasa Aedes aegypti asal keempat kecamatan menunjukkan hasil yang sama. Larva Aedes aegypti memiliki karakter morfologi yaitu terdapat sepasang rambut pada bagian kepala (chepal), terdapat duri yang panjang pada dada, dan bagian perut (abdomen) mempunyai corong udara (siphon) yang terdapat sepasang rambut pada segmen terakhir. Kemudian karakter morfologi nyamuk Aedes aegypti yaitu pada bagian skutum terdapat dua garis putih sejajar di bagian dorsal tengah yang diapit oleh dua garis lengkung putih, dan pada bagian anterior kaki Aedes aegypti di bagian femur kaki tengah terdapat strip putih yang memanjang. Vektor Dengue Aedes aegypti betina memiliki sepasang antena pilose (berambut panjang), ukuran palpus maxilaris lebih pendek dari pada proboscisnya dan memiliki sayap yang lebih panjang daripada sayap Aedes aegypti jantan. Sedangkan karakter molekuler yaitu berdasarkan marker molekuler sekuen DNA pengkode ITS2 (Internal Transcribed Spacer 2) nyamuk Aedes aegypti asal keempat kecamatan tersebut memiliki ukuran yang sama yaitu perkiraan sebesar 380 pb.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMORFOLOGIen_US
dc.subjectMOLEKULER VEKTOR DENGUEen_US
dc.subjectAedes aegyptien_US
dc.titleKARAKTERISASI MORFOLOGI DAN MOLEKULER VEKTOR DENGUE Aedes aegypti (L) ASAL KECAMATAN PUGER, ARJASA, TEMPUREJO dan KALIWATESen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record