| dc.description.abstract | Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, hasil belajar siswa secara klasikal masih rendah. Berdasarkan data yang diperoleh, hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 55,47 dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 32,35% yang termasuk dalam kategori sangat kurang. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan 2 (dua) siswa kelas IV, dikatakan bahwa mereka kurang menyukai mata pelajaran matematika karena sulit. Menurut pernyataan guru kelas, siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan hasil belajarnya masih banyak yang di bawah KKM.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian tindakan kelas, dengan menerapkan metode discovery learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Sumber Kalong 01 Jember. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) bagaimanakah penerapan metode discovery learning yang dapat meningkatkan aktivitas belajar pokok bahasan pecahan siswa kelas IV SDN Sumber Kalong 01 Jember? 2) bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa setelah penerapan metode discovery learning pokok pecahan siswa kelas IV SDN Sumber Kalong 01 Jember Tahun Pelajaran 2016/2017? 3) bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan metode discovery learning pokok bahasan pecahan siswa kelas IV SDN Sumber Kalong 01 Jember Tahun Pelajaran 2016/2017?.
Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Sumber Kalong 01 Jember yang berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 10 sisa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, siklus I sebanyak tiga pertemuan dan siklus II dua pertemuan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan tes. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka penerapan metode discovery learning mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa secara klasikal. Persentase aktivitas siswa meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu dari 69,71% dalam kategori cukup aktif menjadi 81,33% dalam kategori sangat aktif. Hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 64,56 dan pada siklus II sebesar 72,21. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 55,88% dan siklus II ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 79,41%.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Kegiatan-kegiaan tersebut meliputi: siswa mengajukan jawaban sementara, siswa mencari informasi dan data dari soal pada LKS, siswa menggunakan media kertas manila dal/mdam mengerjakan LKS, siswa menarik kesimpulan dan siswa mengaplikasikannya dalam latihan soal. Langkah-langkah tersebut yang paling baik dalam penerapannya yaitu pada saat siswa mencari informasi dan data dengan menggunakan media kertas manila pada saat mengerjakan LKS dan yang kurang baik yaitu pada saat siswa menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah mereka lakukan. Pada saat pelaksanaan siklus I aktivitas dan hasil belajar siswa masih kurang, sehingga dilakukan siklus II.
Saran yang berkaitan dengan penelitian ini, dalam penerapan metode discovery learning sebaiknya guru menggunakan media kertas manila dan memberikan penghargaan bagi siswa agar siswa aktif dalam pembelajaran. Bagi peneliti, pengorganisasian kelas dan managemen waktu harus dimanfaatan sebaik mungkin dan dalam memberikan petunjuk soal harus lebih jelas lagi. | en_US |
