RELEVANSI DIVISI FOOD AND BAVERAGES DEPARTMENT DALAM PRAKTIK OPERASIONAL HOTEL
Abstract
Setelah penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Nyata di Hotel San Sui yang dispesifikasikan pada pelaksanaan Food and Baverages Service, ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan pada data-data yang telah dibahas pada bab sebelumnya yaitu tentang laporan kegiatan Praktik Kerja Nyata yang berjudul Relevansi Divisi Food and Baverages Department dalam Operasional Hotel. antara lain sebagai berikut :
a. Food and Baverages Departement merupakan salah saw bagian yang memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaian keuntungan hotel. Hal itu disebabkan karena Food and Baverages Departement merupakan sumber keuntungan kedua setelah penjualan kamar. Bagian ini bertanggung jawab dalam penanganan dan pelayanan makan dan minum . Dibagi menjadi dua sub departement yaitu :
1. Sub departement Food and Baverages Product, yaitu sebagai departement yang menangani penyiapan dan pengolahan makanan dan minuman yang kegiatan operasionalnya dilaksanakan di dapur.
2. Sub departement Food and Baverages Service, yakni sebagai sub departement yang berinteraksi langsung dengan tamu, melalui tugas penyajian dan penghidangan makanan dan minuman kepada tamu. Kegiatan operasionalnya dilaksanakan di restoran.
b. Fungsi Food and Baverages Service relatif tidak dapat digantikan oleh fungsi departement lain, karena kegiatan operasional restoran banvak ditentukan oleh kemampuan seorang pramusaji dalam melayani tamu.
c. Terdapat delapan departement atau bagian yang berperan dalam operasional Hotel SanSui yaitu :
1. Front Office Departement
2. Food and Baverages Departement
3. House Keeping
4. Security
5. Accounting
6. Purchasing
7. Stroore Room
8. Stewarding
9. Laundry
d. Sistem perencanaan harga kamar yang diterapkan oleh Hotel SanSui adalah koordinasi antara Continental plan dan Bermuda plan yaitu harga kamar sudah termasuk dengan hidangan makan pagi (breakfast)
e. Masing-masing yang ada di divisi Restoran San Sui dapat bekerja sama dengan baik. Adanya koordinasi antar pegawai dengan pimpinan tidak menimbulkan simpang siur dalam melaksanakan tugas masing-masing, sehingga tercipta lingkungan kerja yang baik serta dapat saling mengisi kekurangan masing- masing.