ANALISA SUPER(a,d)-H- ANTIMAGIC TOTAL COVERING ORDE DUA PADA GRAF HASIL OPERASI AMALGAMASI
Abstract
Teori graf dikemukakan oleh matematikawan Swiss, L.Euler pada tahun 1736.
Pelabelan graf pada pertengahan tahun 1960-an diperkenalkan melalui hipotesis
Ringel dan Rosa. Pelabelan graf merupakan fungsi bijektif yang memetakan
himpunan dari elemen-elemen graf ke himpunan bilangan bulat positif. Inayah(2013)
mengembangkan pelabelan selimut H ¡ antimagic pada graf G yang mempunyai
sebuah fungsi bijektif sehingga terdapat jumlah-jumlah yang membentuk barisan
aritmatika a; a + d; a + 2d; :::; a + (n ¡ 1)d yang mempunyai fungsi bijektif pada
suatu graf yang berbeda dan berututan.
Pada penelitian ini, akan dibahas mengenai super (a; d)-H-antimagic
total covering orde dua pada operasi amalgamasi. suatu graf G dapat
dikatakan sebagai (a; d)-H-antimagic total apabila ada fungsi bijektif
f : V (G) [ E(G) ¡! f1; 2; : : : ; jV (G)j + jE(G)jg untuk setiap
subgraf G isomorfis terhadap H dan bobot total selimutnya adalah
W(H) = §v²V (H)f(v) + §e²E(H)f(e) membentuk barisan aritmatika orde dua
fa; a + d; a + 3d; a + 6d; : : : ; a + ( (n¡1)(n¡2)
2 )dg, dengan a dan d merupakan bilangan
bulat positif dan n merupakan jumlah semua subgraf G yang isomorfis terhadap H.
Amalgamasi memiliki himpunan titik V = fAg [ fxij ; 1 · i · pH ¡ 1; 1 · j · ng
dan himpunan sisi E = feij ; 1 · i · qH; 1 · j · ng. Sedangkan jumlah titik
pG = n(pH ¡ 1) + 1 dan jumlah sisi qG = nqH.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
aksiomatik yaitu menentapkan pengertian dasar -H-antimagic orde dua, kemudian
dikenalkan beberapa teorema mengenai pelabelan super (a; d)-H- antimagic orde dua
pada graf hasil operasi amalgamasi. Selanjutnya menurunkan teorema tersebut
untuk memperoleh pelabelan titik dan pelabelan sisi pada graf hasil operasi
amalgamasi. Selanjutnya metode pendeteksian pola yaitu digunakan untuk merumuskan pola pelabelan titik dan pelabelan sisi apabila graf hasil operasi
amalgamasi diperumumkan, sehingga akan didapatkan perumusan pelabelan super
(a; d)-H- antimagic pada graf hasil operasi amalgamasi.
Pada penelitian ini, diperoleh batas atas beda d · 2(p2
H¡pH+q2H
)
n ,
selanjutnya diperoleh Lemma yang terkait dengan fungsi bijektif partisi
untuk pelabelan yang digunakan pada graf operasi amalgamasi adalah
Pn
m;d7(j) = 2n3+4n
6 + (¡mj+mj2)
2 dan Pn
m;d8(j) = ¡2n3+30n2+2n
6 + ¡mj2+mj
2 .
Sehingga, teorema baru untuk pelabelan super (a; d)-H- antimagic pada graf
hasil operasi amalgamasi adalah Wj = a + (j ¡ 1)b + (j¡1)(j¡2)d
2 dengan
a = 1+ 2n3+4n
6 + ¡2n3+2n+30n2
6 + n
2 (m22
¡m2+2m24
¡2m4+m26
+m6+2m27
+2m28
+
m8)+1
4(4m2+2m3+2m23
+5m4¡4m6+2m27
+2m7¡m8)+(m1+m2+m3+m4+m5+
m6+m7+m8)+nm1(m2+m3+m4+m5+m6+m7+m8)+nm2(m3+m4+m5+m6+
m7+m8)+nm3(m4+m5+m6+m7+m8)+nm4(m5+m6+m7+m8)+nm5(m6+
m7+m8)+nm6(m7+m8)+nm7m8+ n
4 (2c21
¡2c1+2c23
¡c3+2c24
+2c4+4c25
+2c26
+
c6)+ 1
2(2c1+c2+c22
+4c3¡c25
+c5+c6)+(npH ¡n+1)(c1+c2+c3+c4+c5+c6)+
nc1(c2+c3+c4+c5+c6)+nc2(c3+c4+c5+c6)+nc3(c4+c5+c6)+nc4(c5+c6)+nc5c6,
b = m2 + m23
+ m4
2 ¡ m6 ¡ m27
¡ m8
2 + c1 + c2 + c3
2 ¡ c4 ¡ c25
¡ c6
2 dan nilai beda
d = m1 ¡ m5, dimana §8t
=1mt = pH ¡ 1 dan §6t
=1ct = qH.
Masalah Terbuka 4.1. Pelabelan super (a; d)-H-antimagic total covering orde
(n 6= m) dua pada graf gabungan saling lepas hasil operasi amalgamasi.