dc.description.abstract | Latar belakang pemilihan masalah ini adalah penulis melihat sosok wakil
Presiden Mohammad Hatta selama menjabat sebagai wakil Presiden dari tahun
1945 hingga ia mengundurkan diri di tahun 1956 mempunyai perilaku politik
yang berani dan bahkan dinilai agak kontroversial sebagai wakil Presiden. Salah
satu contoh perilaku politik Mohammad Hatta yang dinilai berani sehingga
mengundang terjadinya silang pendapat mengenai perilaku politik Mohamamd
Hatta yakni ketika mengeluarkan beberapa maklumat di awal-awal kemerdekaan
yang berimplikasi kepada transformasi sistem pemerintahan Presidensial menjadi
sistem pemerintahan Parlementer. Transformasi sistem pemerintahan ini dinilai
oleh sebagian kalangan sebagai langkah yang inskonstitusional karena tidak
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana latar
belakang kondisi lingkungan sosial, budaya, pendidikan dan politik Mohamamd
Hatta? (2) Bagaimana wujud perilaku politik Mohammad Hatta sebagai wakil
Presiden Republik Indonesia?. Tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis
adalah: (1) Memahami latar belakang kondisi lingkungan sosial, budaya,
pendidikan dan politik Mohamamd Hatta; (2) Memahami wujud perilaku politik
Mohammad Hatta sebagai wakil Presiden Republik Indonesia. Penelitian ini
menggunakan Metode Penelitian Sejarah dengan langkah-langkah: heuristik,
kritik, interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang digunakan untuk mengkaji
permasalahan yaitu Pendekatan Politik dengan teori Aksi Talcot Parson. | en_US |