PERBEDAAN DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KENDAL (Cordia obliqua) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Shigella dysenteriae DAN Salmonella typhi SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU ILMIAH POPULER
Abstract
Demam adalah suatu keadaan suhu badan melebihi suhu normal yaitu 370C
yang disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya oleh infeksi bakteri patogen.
Bakteri patogen yang sering menyebabkan tubuh demam diantaranya bakteri Shigella
dysenteriae dan Salmonella typhi. Kedua bakteri ini sering menginfeksi pencernaan
manusia lewat jajanan atau makanan pinggir jalan yang telah terkontaminasi oleh
bakteri tersebut. Saat bakteri Shigella dysenteriae dan Salmonella typhi menginfeksi,
maka kedua bakteri tersebut akan menimbulkan gejala awal yang sama yaitu demam.
Saat gejala demam mulai muncul, masyarakat cenderung untuk langsung
mengonsumsi obat-obatan modern. Penggunaan obat modern ini dapat menyebabkan
bakteri menjadi lebih resisten sehingga menyebabkan proses penyembuhan semakin
sulit, selain itu penggunan obat modern ini juga dapat menyebabkan efek samping
pada tubuh. Oleh sebab itu, disarankan agar masyarakat menggunakan tanaman obat
yang mengandung senyawa antibakteri, salah satunya tumbuhan kendal (Cordia
obliqua). Daun kendal (Cordia obliqua) diketahui memiliki kandungan senyawa aktif
seperti flavonoid dan tanin. Jenis flavonoid yang terkandung pada daun kendal seperti
flavonoid glycosides, robinin dan rutin. Jenis flavonoid ini mampu menghambat
pertumbuhan bakteri dengan mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran
sel.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan daya hambat ekstrak daun
kendal (Cordia obliqua) terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae dan
Salmonella typhi, mengetahui konsentrasi hambat minimum ekstrak daun kendal
(Cordia obliqua) terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae dan Salmonell