dc.description.abstract | Toksisitas merupakan salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui
keamanan suatu obat yang akan dijadikan produk obat. Uji toksisitas dibagi menjadi
dua golongan yaitu uji toksisitas umum dan uji toksisitas khusus. Cacing tanah
berpotensi sebagai obat penyembuhan penyakit tifus. Cacing Tanah (Pheretima javanica
K.) kering memiliki senyawa bioaktif antimikroba peptide yaitu Lumbricin 1, yang
mengandung prolin 15% dari total berat kering dan tersusun dari 26 asam amino. Ekstrak
cacing tanah mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen penyakit tipus dan diare.
Cacing tanah (Pheretima javanica K.) kering sebagai obat alternatif penurun demam typhoid
pada dosis 0,8 gram/ 0,2 Kg BB mampu menurunkan demam typoid dengan cepat. Untuk
dijadikan bahan obat harus dilakukan beberapa tahapan uji klinik dan praklinik agar bisa
dijadikan obat. Tujun penelitian ini yaitu untuk mengetahui serbuk cacing tanah (Pheretima
javanica K.) kering apakah menimbulkan kerusakan akibat pemberian serbuk dalam
jangka waktu tertentu dilihat dari gambaran histopatologi hati tikus putih (Rattus
norvegicus). Ekskresi obat terutama terjadi di dalam hati, sehingga risiko terjadinya
kerusakan organ menjadi sangat besar. Sehingga dilakukan penelitian lebih lanjut
terhadap kerusakan organ melalui gambaran histopatologi hati. Selain itu dilakukan
uji validasi poster tentang toksisitas akut serbuk cacing tanah (Pheretima javanica K.)
kering terhadap gambaran histopatologi hati tikus putih (Rattus norvegicus).
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran
Gigi, Laboratorium Biomedik Fakultas Farmasi, Laboratorium Biomol | en_US |